Tulisan ini lahir, ketika saya mengunjungi sekolah dasar di Banda Aceh. Ketika itu saya
mengantarkan surat Undangan Seminar. Melihat anak-anak SD bermain, belajar dan
berlari-lari ada suatu hal yang menyenangkan, membuat saya tersenyum, alangkah bahagianya mereka.
Ada juga siswa SD yang
dikejar oleh guru karena bandel. “Hai neuk bek batat tat, buk cubit teuk”
mungkin kalimat itu bisa mengambarkan keadaan saya waktu lalu. Masa saya berlari-lari
dengan sahabatku. Iya dia! Fuck him. Kalau saya tulis tentang teman satu ini,
rasanya berada pada masa lalu saya.
Teman saya satu ini
tidak jauh beda dengan saya. Dia dicintai oleh guru sedangkan saya selalu
dimarahi oleh guru. Iya dulu anaknya pintar, tapi sekarang dia udah bego.
Dia selalu menjadi
cemoohan dari teman gank kami, dia selalu diejek kekurangannya, “kamu lihat
dian? Dian siapa? Pak ian ‘juleng’? oh ada, dia lagi berak di sungai itu!
Sungai itu bisa
kitakan katakan sungai kecil, atau ‘lueng’ besar, lebar lueng itu cuma 2 meter
dan panjang lueng itu sekitar 4 Km. Tepat samping sekolah sungai itu dijadikan
tempat berkumpulnya gank kami, kecuali pak Ian, dia jarang ke lueng itu, karena
dia dimarahi oleh buk guru, kalau mau ke lueng itu sih pak ian cuma berak aja! Saking dicintai oleh
semua guru, saya menjadi cemburu sama kampret itu, saya berencana untuk membuang dia ke lueng itu. Dia tidak setia kawan, dia bego! Paling bisa cari perhatian.
Dia sekarang sudah
dewasa (ah, ngak bisa lagi ku pukul dia karena nanti ada perlawanan).
Dia sudah tamat kuliah
sebagai teknik industri.
Dia sekarang menjadi
operator sekolah terkemuka di gampong saya. Dia hobi sepak bola namun sok
pandai main bola. Dia punya masalah tapi tidak pernah mengadu atau mengeluh
dengan masalahnya. Hal ini yang menjadikan sosok pak ian salah satu cowok cool
di gampong saya. Katanya dia punya cewek namun setelah diteliti tidak ada. Entahlah
mungkin hanya imajinasinya saja.
Namanya sahabat saya
ini, Dedi Ferdian. Dia salah satu teman diwaktu Sekolah Dasar, dan MTsN. Kami sangat dekat
sekali, kami bersaudara. Tapi kami sering berkelahi satu sama lain. Hal yang
saya ingat waktu SD kelas 6 adalah saya pernah menarik baju ke kelas dan
memukul perutnya! “Hukh” suara yang keluar dari mulutnya. Syukur dia tidak membalas pukulan saya, seperti anak bego! Begitu
jahatnya saya waktu kecil. HAHAHAHA. Saya hari ini menyesal telah berbuat
begitu padanya. Dosakah saya? Tidak! Mana mungkin! HAHAHAAHA. Perlu saya ingatkan
kembali dia! Mungkin dia sudah lupa. Maafkan dosa saya masa lalu ya.
Cuma itu yang saya
tulis buat dia. Semoga sukses terus bro! patuhi perintah pak Agus, kita sama-sama
adalah murid pak agus yang akan direkom untuk meneruskan titah pemerintah
gampong simpang 3 sawang aceh selatan. Tunggu saya pulang ya?
Kita akan bersua kembali dan membicarakan hal seru masa SD dulu.
0 komentar:
Posting Komentar