Pramuka adalah salah satu ekskul
yang paling popular dan diminati di sekolah-sekolah di Sawang, Aceh Selatan.
Apalagi di tingkat SMK. Aku sedang menyibukkan diri mengajar di sekolah SMKN
Sawang sekitar 2 Minggu lalu. Sebenarnya aku tidak tahu banyak tentang Pramuka,
bagaimanapun dulunya aku sempat bergabung di Pramuka, tapi di SD dan di MTsN.
Untuk kegiatan berkemah, aku
tidak di kasih ijin oleh orangtua, karena waktu itu lagi gawat-gawatnya status
DOM di Aceh.
“Sabtu ini, kita akan berangkat ke Pengunungan Batu Karang di Kabupaten Aceh Selatan. Selama 7 Jam”. Kata pak Darwis. (selaku waka kesiswaan).
“Sabtu ini, kita akan berangkat ke Pengunungan Batu Karang di Kabupaten Aceh Selatan. Selama 7 Jam”. Kata pak Darwis. (selaku waka kesiswaan).
HaaaaaaH!!!! 7 jam????? Suaraku
mulai lambat.
Nnngggaaaak keeemaaahhh Paaaakkk”? Aku
menanyakkan dengan sangat lambat.
Ngak, karena banyak resikonya sekarang,
dan kamu Pak Ichwan, kamu harus ikut ya?”, kata Pak Darwis.
“uuumm.. Oookkeeeee Paaaaaak. Tapi, yang
kelas X ikut Pak?
Ikut, dan yang Dewan Guru juga ikut.
jawab Pak Darwis lagi.
Hari itu pun tiba, semua anak Pramuka SMKN 1 Sawang sibuk mempersiapkan diri
untuk berangkat Pramuka plus Outbond ke Pengunungan. Semua siswa Pramuka sudah
berkumpul di lapangan. Pas di beri aba-aba untuk berangkat, Pak Darwis
melakukan pembagian Guru Pembimbing untuk kelompok2 siswa. Aku di tunjuk
sebagai ketua kelompok Grup D. Nama Anggotanya adalah, Ibu Zubaidah, Pak
Jawahir, Ibuk Mutia Farinha dan Ibu Siti Aisyah. Di dalam anggota itu ada
seseorang Guru yg aku taksir. Yaitu Ibu Mutia. Kami seumuran, dia mengajar pelajaran
Kimia.
Gilaaakkk aku naksir ibuk kelas di sekolah, (biasa aja men). Ibu guru lagi. (biasa aja). Kalau sempat
jadian, Gimanaaaaaa. AaaaaAAAaa… (WOI BIASA AJA).
Karena aku ketua kelompok, Aku memberi arahan kepada siswa untuk lebih bisa
disiplin dan jangan melakukan hal-hal yang di larang nantinya.
Dan akhirnya
kami berangkat, kisah cinta lokasi pun dimulai.
Dalam perjalanan, padanganku tak bisa berpaling sama ibuk Mutia.
Sampai di kaki gunung, siswa Pramuka beristirahat dulu. sebelum menempuh
jalan yg terjal.
Oh ya, kalau mengenai kegiatan Pramuka, siapa sih ngak pernah Cinlok. Aku? Iya
kamu?? Aku udahlah. Pas jaman MTsN dulu. endingnya aku di terima karena di
belain sama teman. Haseeekkkk.
Selesai menghilangkan penat, kami
berlanjut. Pas di jalan, Aku melihat ada siswa cowok lagi jalan dekat siswa
cewek, di sengajain tuh tangannya biar kenak tangan cewek itu.
Tuh kan ketahuan cowok di belakang….
Selesai aku memotret mereka, aku
ngak sengaja menjebret salah satu poto unyuk ini.
Huuussssss.. Ada mantan personil cerribell disini….
Gunungnya cukup tinggi dan menakutkan. Kami harus bisa melewati ini dengan
penuh perjuangan.
Semangat… Merah Putih Berkibar !!! Yeeeaaahhhh.
Aku masih
bersama ibuk Mutia (1), jalan berpapasan seperti orang pacaran. Setelah sampai
di puncak, aku meminta poto bersama dengan Ibuk Mutia, karena pemandangannya
luar biasa indah, namun ibu mutia menolak dengan lembut. Mungkin dia masih
malu2. Atau tidak mau potoan sama aku.
ngak apalah, bodoh amattt… bayar kagak….
ngak apalah, bodoh amattt… bayar kagak….
Dan aku membudidayakan poto ini sendiri
sambil cengegesan…
Akhirnya kami sampai dengan selamat,
dari naik gunung sampai turun gunung. Ada beberapa siswa cedera ringan tapi
ngak apa2.
Setelah itu, kami mencari tempat
untuk makan siang. Iya, aku masih sama ibuk Mutia lagi
(2). Dari awal kami selalu dekat2 dan bersama, dan rasa itu timbul, Rasa yg
dulu aku pernah ngalami beberapa tahun silam.
PencarÃan tempat makan siang sudah di temukan, dan langsung aja kami makan
bersama-sama.
Waktu siswa makan, aku kembali
bersama ibuk Mita lagi (3), untuk makan bersama.
Selesai makan, ngak nyangka aja tiba-tiba pikiranku main langsung aja.
“Mutia, aku mau ngomong sama kamu”,
ucapku . “ya udah
ngomong aja,”, jawab dia. (lembut dikit napa sih) “sebenernya, seandainya,
apabila kita pacaran, gimana ya”? “APAAAA?!
Kamu nembak aku”? (matanya bulat, seperti lagi melihat
setan).
Gini2 lho, (kok jadi tegang gini).
Aku udah mulai suka sama kamu mulai
dari aku ke sekolah ini, aku ngerasa nyaman banget deket kamu. Kamu mau gak
jadi pacarku, mungkin ini terlalu cepat, tapi aku dah yakin banget kalau kita
itu cocok dan aku sayang kamu.”, ucapku. Umm,, gimana ya?”, jawab dia. bingung.
“umm..maaf ya, aku bisa. Aku bisa berkata, aku ngak bisa nerima kamu”,
jawab dia. “thanks ya udah ngak apa2, berarti mulai detik ini kita ngak jadian
donk, hehehe”, sahut aku. “iya wan”, jawab dia sambil senyum-senyum (he, he).
Aku ngak mau nayak, kenapa dia ngak mau nerima aku sebagai pacar. Karena kita udah dewasa aja, jadi aku berpikir sendiri
jawaban dari dia, bisa jadi atau mungkin ada alasaan lain.
Lalu kami bareng-bareng pulang ke
sekolah, bersama Guru dan Siswa lainnya.
Di jalan aku dan dia tidak pernah kata pun keluar. Kami hanya Diam…
Ngak nyangka aja, Ternyata di Pramuka bisa nemukan cinta dalam beberapa
jam.
0 komentar:
Posting Komentar