Selasa, 09 Mei 2017

The Fuck Menikah

Judulnya seperti itu, walaupun aku berprofesi sebagai pengajar dan pendidik. Bagiku, judul tersebut pantas! Kalau tidak setuju dengan judul diatas, mendingan kamu tidak usah membacanya.
Tulisan ini saya tulis buat orang yang sudah menyendiri cukup lama, cowok yang selalu berdiri samping tiang listrik sambil memandang orang menikah. 

Di Aceh, banyak dilema yang kita hadapi sehari-hari. 

Pilih wanita cantik atau wanita standar.
Pilih hidup bahagia dengan cewek miskin, atau pilih hidup dengan cewek cantik yang kaya tapi sengsara.
Pilih single, atau pilih jomblo.
Pilih nikah muda atau nikah pas pada waktunya.
Pilih mertua kaya atau mertua miskin.
Pilihan ada pada tangan kananmu.

Pedebatanku dengan temanku, sudah dimulai dari zaman kuliah duluMenurut data, ini dimulai dari ketika aku lagi betah sendiri. Ya, bahkan ketika aku selalu ditolak sama cewek yang aku taksir. 

Meskipun perdebatan tentang pernikahan sudah meluas, tak sengaja, lahirlah topik yang menarik, yaitu: kapan melaju kepernikahan? kapan membulat tanda merah pada kelender? Sudahkah anda menetapkan tanggal pernikahan pada tahun ini? Harga mayam dibeli sekarang takut naik bulan depan, dll.

Persoalan tentang pernikahan sudah meradang jauh ke pucuk telinggaku, Hak. Lebih baik kudengar singa meraung tiap hari daripada aku membahas soal pernikahan.

Perdebatan ini memicu masalah baru. Karena hal ini, aku sering kehabisan napas ketika aku bertemu dengan gebetan baru. Dan ini membuat aku sering frustasi ketika menjawab pertanyaan seperti ini?

Ikah hana cewek, pu kah priek haba kah ino
(kamu tidak punya cewek, jangan banyak ngomong)

Ikah jomblo kronis plus single meube
(kamu jomblo abadi plus single peak)

Kah hana itung le cewek karena kah hana get sikap
(kamu tidak diterima sama cewek karena kamu tidak baik sikap)

Kah lage pungo, gon dede
(kamu itu stress, dan juga dibuat-buat)


Tapi aku punya kecurigaan dengan pertanyaan para fuckers ini, kalau dibahas akan menjadi perpecahan bangsa ini. Tapi walau pun seperti itu, menurut aku perdebatan tentang pernikahan diam-diam terjadi dalam masyarakat the a long shit (orang yang sendiri). Karena semua orang pasti berpikir, kapan aku bisa nikah?

Hari ini aku akan bilang, siapa yang akan kunikahi. Aku akan bilang siapa cewek yang akan aku pilih. Aku akan memilih istri masa depan.

Pembaca jangan tutup dulu atau tidak mau membaca lagi. Jangan marah sama aku, jangan bakar handphone kamu, karena aku akan jelaskan kenapa aku milih istri masa depan. Aku milih istri masa depan, karena aku bisa mengharap istri taat agama, cantik, kaya, baik, setia, yang bisa menerima aku apa adanya datang dalam pelukkanku.

Biar aku jelaskan lebih lanjut. Cowok ketika dia suka sama cewek, itu karena diam-diam ngarap untuk bisa menerima dia. Dia akan diam-diam bayangin pacaran sama cewek tersebut. Ini problemnya sama aku. Aku sekarang cuma bisa ngelakuin itu. Aku tidak berdaya lagi tentang perdebatan itu.

Bisa kalian bayangkan, kalau aku ngarap sama istri masa depan, dan suatu saat, semua keinginanku terkabul, dengan keajaiban alam. Dimana aku dapat yang terbaik.

Akan tiba masa nya. Ketika aku pergi ke Mall Suzuya, atau ke Stand Expo gitu, terus aku melihat cewek perfect disana. Aku mengedipkan mata kapadanya, dan dia balas. Maka, surga telah menerimaku.

Aku tidak tahu, istriku seperti apa. Kalian juga ngak tahu, kalian suami siapa?

Maka itulah alasan kenapa aku memilih istri masa depan. Karena aku bisa ngarap sama dia yang dimasa depan. 

Ditulis Oleh : Unknown // Selasa, Mei 09, 2017
Kategori:

0 komentar:

 

Total Tayangan Halaman

Alvawan Nazmi. Diberdayakan oleh Blogger.