Judulnya
seperti itu, walaupun aku berprofesi sebagai pengajar dan pendidik. Bagiku,
judul tersebut pantas! Kalau tidak setuju dengan judul diatas, mendingan kamu
tidak usah membacanya.
Tulisan
ini saya tulis buat orang yang sudah menyendiri cukup lama, cowok yang selalu berdiri samping tiang listrik sambil memandang orang menikah.
Di
Aceh, banyak dilema yang kita hadapi sehari-hari.
Pilih
wanita cantik atau wanita standar.
Pilih
hidup bahagia dengan cewek miskin, atau pilih hidup dengan cewek cantik yang
kaya tapi sengsara.
Pilih
single, atau pilih jomblo.
Pilih
nikah muda atau nikah pas pada waktunya.
Pilih
mertua kaya atau mertua miskin.
Pilihan
ada pada tangan kananmu.
Pedebatanku dengan temanku, sudah dimulai dari zaman kuliah dulu. Menurut
data, ini dimulai dari ketika aku lagi betah sendiri. Ya,
bahkan ketika aku selalu ditolak sama cewek yang aku taksir.
Meskipun
perdebatan tentang pernikahan sudah meluas, tak sengaja, lahirlah topik yang
menarik, yaitu: kapan melaju kepernikahan? kapan membulat tanda merah pada
kelender? Sudahkah anda menetapkan tanggal pernikahan pada tahun ini? Harga
mayam dibeli sekarang takut naik bulan depan, dll.
Persoalan
tentang pernikahan sudah meradang jauh ke pucuk telinggaku, Hak. Lebih baik
kudengar singa meraung tiap hari daripada aku membahas soal pernikahan.
Perdebatan
ini memicu masalah baru. Karena hal ini, aku sering kehabisan napas ketika aku
bertemu dengan gebetan baru. Dan ini membuat aku sering frustasi ketika
menjawab pertanyaan seperti ini?
Ikah
hana cewek, pu kah priek haba kah ino
(kamu
tidak punya cewek, jangan banyak ngomong)
Ikah
jomblo kronis plus single meube
(kamu
jomblo abadi plus single peak)
Kah
hana itung le cewek karena kah hana get sikap
(kamu
tidak diterima sama cewek karena kamu tidak baik sikap)
Kah
lage pungo, gon dede
(kamu
itu stress, dan juga dibuat-buat)
Tapi
aku punya kecurigaan dengan pertanyaan para fuckers ini, kalau dibahas akan
menjadi perpecahan bangsa ini. Tapi
walau pun seperti itu, menurut aku perdebatan tentang pernikahan diam-diam
terjadi dalam masyarakat the a long shit (orang yang sendiri). Karena
semua orang pasti berpikir, kapan aku bisa nikah?
Hari
ini aku akan bilang, siapa yang akan kunikahi. Aku akan bilang siapa cewek yang
akan aku pilih. Aku
akan memilih istri masa depan.
Pembaca
jangan tutup dulu atau tidak mau membaca lagi. Jangan marah sama aku, jangan
bakar handphone kamu, karena aku akan jelaskan kenapa aku milih istri masa
depan. Aku
milih istri masa depan, karena aku bisa mengharap istri taat agama, cantik,
kaya, baik, setia, yang bisa menerima aku apa adanya datang dalam pelukkanku.
Biar
aku jelaskan lebih lanjut. Cowok ketika dia suka sama cewek, itu karena
diam-diam ngarap untuk bisa menerima dia. Dia
akan diam-diam bayangin pacaran sama cewek tersebut. Ini
problemnya sama aku. Aku sekarang cuma bisa ngelakuin itu. Aku tidak berdaya
lagi tentang perdebatan itu.
Bisa
kalian bayangkan, kalau aku ngarap sama istri masa depan, dan suatu saat, semua
keinginanku terkabul, dengan keajaiban alam. Dimana aku dapat yang terbaik.
Akan
tiba masa nya. Ketika aku pergi ke Mall Suzuya, atau ke Stand Expo gitu, terus
aku melihat cewek perfect disana. Aku mengedipkan mata kapadanya, dan dia
balas. Maka, surga telah menerimaku.
Aku
tidak tahu, istriku seperti apa. Kalian juga ngak tahu, kalian suami siapa?
Maka
itulah alasan kenapa aku memilih istri masa depan. Karena aku bisa ngarap sama
dia yang dimasa depan.
0 komentar:
Posting Komentar