Kamis, 02 Juli 2015

Alvawan Nazmi; Surat Untuk Rizka Wildani di Bulan Ramadhan


Dari mata turun ke hati, begitulah kata pepatah.
Ini bukan tulisan tentang cinta, bukan tentang seseorang yang sedang jatuh cinta atau cerita cinta. Tulisan ini aku dedikasikan pada semua temanku yang mengenal akan diriku
Angkatan 2008 Man 3 Rukoh Banda Aceh.
Delapan tahun silam, di sekolah yang sangat berantakkan di pinggir Kota Banda Aceh. Sekolah yang menjadi sasaran empuk Tsunami Tahun 2004Masa itu aku bertemu dengannya, sebenarnya kami sudah bertemu, saling berpandangan waktu ke kantin, namun malu-malu untuk menyapa. Nah, beranjak kelas dua akhirnya kami sekelas, aku mulai memperhatikannya, mulai dia berbicara dengan temannya, pada saat belajar di kelas, sampai-sampai aku memperhatikannya datang ke sekolah pagi-pagi sekali. Aku masih ingat wajah dia saat dulu dikelas, cara berbicara, tulisan catatan di buku tulisnya, dengan pulpen berwarna pink kesukaannya, wangi parfumnya ketika di berjalan bersebelahan denganku, tentang cara dia berhijab, semua masih aku ingat.

Tak banyak chimistery antara aku dengan temanku ini, walaupun kelas dua, dan kelas tiga sekelas bahkan sampai tamat pun kami jarang berbicara.
Sempat aku merespon ke dia, kalau tidak salah, kelas satu atau kelas dua, filling aku mengatakan kalau dia pernah suka sama aku. Dengan kelakuannya yang salah tingkahnya bisa aku baca. Soal ini aku ngak berani tanya, karena aku tahu ini bakal jadi bahan olok-olok saja, nantinya aku malu sendiri.

Tapi, aku mulai menahan ketidakbecuskanku untuk bertanya kepadanya.
Aku pikir “Ya, sudahlah”.

Jujur aku suka sama dia. Namun hal itu ngak akan mungkin terjadi, soalnya aku dan dia; kita berteman. Ngak mungkin satu kelas berpacaran. Dan kemungkinan untuk bersama 10% bisa berhasil kedepannya. Jadi, itu dulu. Aku harap sekarang kita berteman saja.

Sekarang di tahun 2015, semenjak kakiku melangkah jauh dari sekolahku, kami tidak pernah bertemu lagi. Walaupun dimedia sosial kami berteman, tetap saja kami tidak menyapa ataupun memulai percakapan.

Aku sempat berpikir, gimana ya dia sekarang? Apa dia udah berubah? Apa dia tambah cantik? Apa dia masih memakai parfum itu. Apa dia udah langsing, bagaimana dia ya sekarang? Apa masih seperti yang dulu atau udah berubah? Apa sekarang dia udah beda, tidak lagi ceweret, seperti berdiskusi tentang pelajaran kimia oleh bapak (aku lupa nama bapak itu, hehe) Bagaimana ya dia sekarang disana?

Banyak yang pengen aku tulis disini, namun aku tidak bisa merangkaikan kalimat sepenuhnya sempurna. Walaupun sudah lama, tulisan yang pengen ku tulis, kadang lupa dengan sendirinya.

Seperti biasa, kelas kami itu sangatlah kacau dan ribut dibandingkan kelas lainnya. Karena inilah kami. Angkatan 2008. 

Ditulis Oleh : Unknown // Kamis, Juli 02, 2015
Kategori:

2 komentar:

Unknown mengatakan...

request tulusan bwt aq jg lah wan.. :D XD

Unknown mengatakan...

Oke.. nanti kutulis yang gokil coy

 

Total Tayangan Halaman

Alvawan Nazmi. Diberdayakan oleh Blogger.