Saya suka pertanyaan. Terutama pertanyaan yang datang dari mulutmu yang tak henti merenyeh. Iya, KAMU, seorang Mahasiswa/i yang lalai dengan kesibukkannya yang tak jelas dan sering melakukan hal-hal yang sama, lalu membosankan, tapi selalu mengusik hati saya ketika melihatnya.
Suatu kali, misalnya, kamu pernah bertanya, “Mengapa Daerah kita tidak maju-maju dari sektor seluruhnya, (maju tidak, mundur iya) di Aceh Selatan?”
Pasti sulit sekali untuk memajukannya dari berbagai sektor tertentu yang ada di Kabupaten ini. Kita tahu ada orang-orang yang hanya menangis dalam hati sambil memandangi keluar jendela kantornya. Jendela mobilnya. Jendela rumahnya. Atau jendela mobil labi-labi.
Tapi begitulah caramu bertanya. Sesuatu yang aku sukai sejak dulu. Sampai sekarang.
Di manakah dirimu sekarang? Masihkah kamu mengajukan pertanyaan yang tak penting dan aneh ini? Apakah kamu masih suka memandang keluar jendela. Jendela rumahmu. Jendela kamarmu. Jendela kantormu. Jendela mobil labi-labi yang membawamu pergi dari daerah cahaya menuju daerah miskin.
Semoga kamu baik-baik saja di mana pun kamu berada. Aku tahu hidup tak selalu ramah padamu. Begitu pula teman-temanmu. Tapi bukankah begitu adanya roda kehidupan? Bukankah daerah yang maju selain mendatangkan keuntungan juga membawa malapetaka, seperti Korupsi?
Kita bergerak dan mengelak dari satu malapetaka ke malapateka berikutnya. Kadang berhasil, sering kali gagal. Pada setiap keberhasilan dan kegagalan kita mendapatkan pelajaran. Lalu, kegagalan bukan akhir segalanya, ya kan?
Apa yang kau dapatkan selama puluhan purnama sejak kita kita berpisah? Asmara? Keriaan? Kemasyhuran? Kepedihan? Kehilangan? Pekerjaan baru? Kesejahteraan?
Apa pun itu, aku berharap semuanya membuat kamu makin kuat; kuat seperti kerbau.
~~~Selamat Milad Staitapaktuan, Mahasiswa/i, saya senang berada disini.
Jadi, tahukah kamu mengapa daerah kita tidak maju-maju dan berapa tahun lagi untuk bisa maju?
0 komentar:
Posting Komentar