Orang
aceh. Banyak
yang mengunakan kata "Insya Allah" itu sebagai bahan pertimbangan untuk menolak.
Misalnya: Ngak enak hati, takut nyinggung. Jadinya ngasih jawaban
menggantung atau mengharap: nolak ngak, mengiyakan juga gimana ya, hmm. Terutama
kalau diajak datang ke acara orang, paling susah menolaknya, pasti
ujung-ujungnya bilang ”Insya Allah”. Padahal sebenarnya gak mau.
![]() |
Ilustrasi: Alvawan Nazmi |
Sebenarnya kata “Insya Allah” itu maknanya ”atas seizin Allah.” Berarti berhubungan dengan Tuhan, dan membawa nama Tuhan. Kalau nggak bisa, bilang aja terus jangan gengsi. Mungkin membuat janji ketemu untuk acara kegiatan apalah. Pasti jawaban paling akhir adalah “Insya Allah”. Itu sih kitanya nggak berani menolak malah berlindung dengan menggunakan nama Allah.
Yang bikin saya heran, adalah kalau status nggak jelas disebutnya "ngegantung", kalau orang dihukum pasti digantung. Ngak ada hakim yang bingung, ”Aduh, ini orang bersalah apa nggak, ya? Ya udah, kita gantung aja dulu, gimana? Kalau masih hidup, berarti bukan dia pembunuhnya”. Amankan!
Seharusnya
kata “Iya” dan “Tidak” itu tidak susah untuk mengejanya kalau kita adalah orang
yang bisa menepatinya, maka setiap kata yang dikeluarkan sebaiknya kita
pikirkan. Mungkin begitu?
0 komentar:
Posting Komentar