Gujarat India pertama
kali mendarat pada abad ke-7. Gujarat india banyak membagi ilmu kepada rakyat Aceh,
baik itu tentang keagamaan, perdagangan maupun kultur budaya. Perkembangan
zaman juga mengubah peradaban manusia untuk lebih maju dan modern. Tak kalah
juga tentang percintaan.
Kehidupan adalah
cerita yang ditulis dalam sehari-hari. Cerita itu dijadikan sebagai bahan
pengingat dalam kebersamaan atas apa yang kita lakukan sehari-hari. Cerita ada
juga ditulis bahkan ada yang diangkat menjadi Film.
Nah, Untuk membahas
cinta, terlebih dahulu kita membahas Film cinta yang ada di berbagai negera. Tiap
Negara memiiki Film dengan alur cerita yang beraneka ragam, seperti Film india
sangat diakui kehebatannya dibelahan dunia, Film yang selalu ada tarian,
nyanyian dan disapu sedikit dengan dilema percintaan. Kalau tidak ada tarian
atau nyanyian percintaan tidak akan srek jadinya.
Film Thailand, film
yang selalu dikaitkan dengan cinta diam-diam, cinta yang terpendam, namun di akhir
cerita selalu mengenak dihati para penontonnya. Contoh lain di Film Korea,
yaitu cerita cinta yang penuh makna, keren namun tajam, kalem namun begitu mempesona,
ngak banyak dialog namun nekat pada waktu penembakkan. Kalau Film di Indonesia;
pada bagian awal dimulai dengan kisah cinta menarik, di tengah perjalanan cerita
cintanya selalu berantakkan, ditambah-tambah dengan peran tokoh ntah darimana,
dan pada diakhir, filmnya pasti membosankan, karena Mudah di TEBAK.
Kita lihat Negeri Yah
waa, (ACEH). Sebuah provinsi ujung tanduk masuknya perdaganggan timur tengah
dan eropa bahkan Afrika. Apa yang kita lihat disini? Sesuai dengan judul
diatas, dapat saya utarakan di bawah ini.
Cinta itu
adalah sebuah pengorbanan. Atau bisa diasumsikan dengan berbagai arti, terserah
si pembaca. Seseorang bisa mengorbankan apa saja ketika jatuh cinta. Namun yang
terjadi hanyalah di Film-film. Tidak banyak cewek
yang saya temui di Aceh yang benar-benar tahu akan cinta. Semenjak saya pacaran
dengan cewek aceh, saya benar-benar tahu kalau cewek di Aceh memang tidak tahu
dengan cinta.
Kebanyakkan dari
mereka yang pacaran itu bukan dilandaskan oleh cinta namun saling manfaatin
satu sama lain. Begitu pula yang menikah, mereka cuma mencari patokan
kelayakkan hidup satu sama lain, yang cowok mencari cewek yang ada jabatan
seperti pns, pengusaha, punya banyak tanah, dan cewek sebaliknya. Agar yang
cewek/cowok bisa menumpang hidup satu sama lain.
Banyak yang saya
temui, kalau dari sekian banyak mereka yang ada di Aceh cuma pacaran dan
menikah itu bukan atas dasar cinta. Ini yang menjadi
suatu masalah. Ketika mereka pacaran sampai 5 atau 7 tahun kemudian tanpa sebab
PUTUS. Apakah tidak sakit hati kalau kejadiannya begitu. Lalu sikap kejahatan
akhirnya timbul, seperti memperkosa, membunuh, dan paling parah itu pakai dukun
alias santet.
Ini yang terjadi
sekarang, bagaimana mungkin seseorang menikah tanpa adanya cinta, pasti suatu
ketika perceraian akan datang, walaupun dijodohkan, walaupun nanti orangtua
dari kedua pasangan ikut terlibat, hasilnya minim sekali kalau itu bakal kembali
rujuk. Kurun waktu pasti bakal cerai juga.
Cinta itu adalah dasar
mengapa kita sama dia pacaran, mengapa sama dia kita menikah itu yang menjadi
alasannya. Contoh yang saya
lihat sekarang ini adalah seorang pemuda dari luar kota sudah 6 tahun tinggal
di desa, kerena usahanya sudah maju, dia memilih menikah dengan orang sini,
tanpa dasar cinta yang kuat. Kenalan 5 hari langsung ngelamar. Orangtua dara cuma
setuju aja. Ya, mau gimana lagi, pertama anak daranya ngak laku,kedua karena
melihat pemuda itu kaya, bisa menghidupi anaknya, menikah dalam secepatnya
adalah urusan paling tepat. Bukan dilihat latar belakang pribadi pemuda
tersebut, namun melihat dari sisi kekayaan.
4 tahun sesudahnya.
Usahanya kandas dipasaran alias bangkrut. Karena penekanan ekonomi yang berat, akhirnya dia
pindah ke luar kota dengan membawa istri dan anaknya. Banyak orangtua yang
tidak berilmu. Main cepatnya saja, biar orang sekampung tahu kalau anaknya bisa
dapat mantu yang lebih dari yang lain. Rasulullah pernah mengatakan, kalau kamu
ingin kaya, menikahlah, dan pilihlah wanita shaleha dan laki-laki shaleh.
1 tahun berada di luar
kota, istrinya pulang dengan membawa anaknya. Sehingga orang desa semuanya
tahu. Bahwa pemuda tersebut sudah bercerai dengan istirnya. Karena diluar kota
usaha bisnisnya tidak berhasil. Begini sebab kalau
tidak ada landasan cinta ketika seseorang melakukan pernikahan. Enak cuma
sebentar, 1 atau 2 tahun lalu selanjutnya…
Coba diperhatikan lingkungan sekarang, banyak pemuda/i sekarang pacaran dikarenakan
berbagai faktor, seperti “aku mau pacaran dengannya karena dia keren, tampan,
kalau mau selfi ngak malu-maluin”. “Aku mau pacaran dengannya karena dia
cantik, soalnya saya ngak malu ketika ada teman yang tahu kalau saya dapat
cewek manis,cantik dan perfect”.
Tulisan ini, bukan
untuk mengkritik kehidupan orang diluar sana. Aku mau pembaca berhenti sejenak,
berpikir sebentar. Apa sih yang kita lakukan ketika kita jatuh cinta satu sama
lain, apa sih yang kita lakukan ketika kita belum ada rasa cinta namun
dipaksakan untuk bersama.
Film tergelamnya
kapal van der wijck karya Buya Hamka adalah sebuah Film yang sangat bagus buat
kita tonton. Cerita tentang cinta, kesetian, dan pengorbanan. Film yang
mengetarkan jiwa anak muda/i.
Zaman dulu suku,
jabatan, ninik mamak, kekayaan, asal muasal keluarga, sangat diutamakan ketika
menerima lamaran seorang pemuda pada masa itu.
Namun, tahun 2015, walaupun
zamannya teknologi menganas, dilema seperti itu masih dipegang oleh keluarga di
Aceh. Asalkan anak dara kita bahagia dan hidup senang, apapun kami lakukan.
Begitulah perkataan orangtua masa kini. Film tenggelamnya
kapal van der wijk, sangat original cerita. Kisah nyata yang sangat mencolok,
dimana sang pemuda menghisap darah cinta yang menggema, seakan-akan pemuda itu
mati karena cinta. Cinta yang telah dikhianati oleh sang pujaannya.
Cinta tak harusnya
abadi, dan tak harusnya mustahil. Cinta tak seharusnya memilih dan tak
seharusnya memiliki.
Pertanyaannya, Apakah
percintaan jaman dulu dan sekarang berbeda? Kalau pun berbeda, Apa landasannya
cinta itu berbeda?. Saya rasa sama saja. Yang membedakan buka cintanya namun
patokkan daerahnya.
Cewek di Aceh belum
tahu tentang cinta.
2 komentar:
Membaca tulisan saudara laksana ratapan hati yang pilu, tulisan yg berasal dari pengalaman pribadi...
Saya do'akan agar saudara menemukan cinta sejati. Seorang gadis yang mencintai anda karena ALLAH dan anda juga sebailknya...Mencintai sesuatu yang bukan karena ALLAH adalah fana...laksana dunia ini...
Mohon maaf apabila ada kata yg tak berkenan...
Hormat saya,
Fyrach
amin. terima kasih banyak telah berkunjung dan mendoakan saya.
sukses selalu
Posting Komentar