"Ini untukmu, yang sedang merindukan ibu. Ibu merindukanmu tak mengenal waktu. Jauh sebelum kamu rindu, malamnya sudah lebih dulu syahdu oleh doa-doanya untukmu".
Ibu lahir dari ibu yang terdahulu, kamu tahu arti ibu?
Ibu adalah orang yang
paling takjub dalam kehidupanmu. Dari lahir sampai kamu menikah.
Ibu memiliki peran
penting dalam hal pendidikan, agama serta perkerjaanmu. Semua orang memiliki
ibu, ibu adalah pacar yang paling setia. Ketika sakit, ibu selalu menjaga,
melindungi dan paling bisa menyembuhkan rasa sakit.
Ibu, ibu, ibu, Saya
mencintaimu dan selalu menyanyangimu selalu sampai Saya mati.
Ibu sedang sakit, namun kesakitannya ditutupi dengan
senyuman yang menyeriang, ada juga dengan marah tak jelas. Hanya anak yang
berbakti, yang bisa melihat ketabahan dan kesabaran orangtuanya. Kalau saja,
kita yang sedang sakit, merenggek minta ampun.
Bolehkah saya curhat kepadamu Ibu?
Hatiku tidak pernah
sebunga-bunga kala itu, Ibu.
Tidak sama sekali.
Saya hanya ingin
mengikuti pola air yang mengalir, pola angin yang setujuan, pola batu karang
yang tegar bertahan, dan pola matahari yang menghidupkan. Namun, semua pola
yang kuikuti itu mengering perlahan, lantaran seseorang yang tak pernah lagi…….dengan cara yang seperti biasanya.
Apa salah Saya, Ibu?
Apakah salah jika Saya
menutup jendela terlalu rapat? Menutup pintu terlalu sering? Saya salah ya, Ibu? Jika Saya menjauhinya dengan mata dan mendekatinya
dengan doa? Saya kira semua orang
senang jika… Ah, tapi nyatanya hanya sedikit orang yang senang diperhatikan
dengan cara seperti itu.
Iya, Ibu. Kali ini Saya mengerti. Saya sudah seharusnya membuka
hati.
Saya paham, untuk
dapat melihat “pemandangan” itu ada lagi. Jika doa hanya bergerak di kala sepi. Saya akan mencoba
sesuatu yang berbeda, yang lebih diterima oleh gerak mata, entah apa, Saya
hanya perlu mencoba. Jika tak nampak di mata manusia, lagi-lagi di mata Tuhan
saja.
Bagaimanapun, Saya
tak pernah lelah dengan carSaya yang lama: berbisik kepada bumi kemudian
didengar oleh Ilahi, meski Saya tahu cara ini membutuhkan banyak waktu untuk
menanti. Bukankah, sudah pasti ada waktu bagi padi untuk panen?
Sekarang, mungkin
masih masanya menanam doa-doa terbaik
Kelak kupercaya, akan
ada pemandangan-pemandangan yang begitu indah..…
0 komentar:
Posting Komentar