Sabtu, 25 Juli 2015

Oh ibu, I love Mom Always

"Ini untukmu, yang sedang merindukan ibu. Ibu merindukanmu tak mengenal waktu. Jauh sebelum kamu rindu, malamnya sudah lebih dulu syahdu oleh doa-doanya untukmu".



Ibu lahir dari ibu yang terdahulu, kamu tahu arti ibu?

Ibu adalah orang yang paling takjub dalam kehidupanmu. Dari lahir sampai kamu menikah.
Ibu memiliki peran penting dalam hal pendidikan, agama serta perkerjaanmu. Semua orang memiliki ibu, ibu adalah pacar yang paling setia. Ketika sakit, ibu selalu menjaga, melindungi dan paling bisa menyembuhkan rasa sakit.
Ibu, ibu, ibu, Saya mencintaimu dan selalu menyanyangimu selalu sampai Saya mati.

Ibu sedang sakit, namun kesakitannya ditutupi dengan senyuman yang menyeriang, ada juga dengan marah tak jelas. Hanya anak yang berbakti, yang bisa melihat ketabahan dan kesabaran orangtuanya. Kalau saja, kita yang sedang sakit, merenggek minta ampun.

Bolehkah saya curhat kepadamu Ibu?

Hatiku tidak pernah sebunga-bunga kala itu, Ibu. Tidak sama sekali.
Saya hanya ingin mengikuti pola air yang mengalir, pola angin yang setujuan, pola batu karang yang tegar bertahan, dan pola matahari yang menghidupkan. Namun, semua pola yang kuikuti itu mengering perlahan, lantaran seseorang yang tak pernah lagi…….dengan cara yang seperti biasanya.

Apa salah Saya, Ibu?
Apakah salah jika Saya menutup jendela terlalu rapat? Menutup pintu terlalu sering? Saya salah ya, Ibu? Jika Saya menjauhinya dengan mata dan mendekatinya dengan doa? Saya kira semua orang senang jika… Ah, tapi nyatanya hanya sedikit orang yang senang diperhatikan dengan cara seperti itu.

Iya, Ibu. Kali ini Saya mengerti. Saya sudah seharusnya membuka hati.
Saya paham, untuk dapat melihat “pemandangan” itu ada lagi. Jika doa hanya bergerak di kala sepi. Saya akan mencoba sesuatu yang berbeda, yang lebih diterima oleh gerak mata, entah apa, Saya hanya perlu mencoba. Jika tak nampak di mata manusia, lagi-lagi di mata Tuhan saja.

Bagaimanapun, Saya tak pernah lelah dengan carSaya yang lama: berbisik kepada bumi kemudian didengar oleh Ilahi, meski Saya tahu cara ini membutuhkan banyak waktu untuk menanti. Bukankah, sudah pasti ada waktu bagi padi untuk panen
Sekarang, mungkin masih masanya menanam doa-doa terbaik
Kelak kupercaya, akan ada pemandangan-pemandangan yang begitu indah..…

Ditulis Oleh : Unknown // Sabtu, Juli 25, 2015
Kategori:

0 komentar:

 

Total Tayangan Halaman

Alvawan Nazmi. Diberdayakan oleh Blogger.