![]() |
aku sengaja sok menyimak, padahal ngak gerti apa-apa. :D |
Duhhhhh.. aku
sibuk-sibuk gabuk, banyak yang harus kukerjakan. Aku ngak punya waktu dan malas
untuk nulis apa dan gimana mau nulisnya. Tapi ngak apa-apa, aku mau posting
tulisan pengalamanku ketika workshop tentang pemilu yang disediakan oleh
ACSTF di Banda Aceh.
Kata yang pertama keluar
adalah Fuckin, Ooo, ii seett !!
Ini adalah pengalaman
keduaku ikut workshop pemilu. Terakhir aku ikut di Hotel Rajawali waktu
pemilihan Gubernur Aceh. Aku berangkat sendiri ke Banda Aceh dan menginap di
hotel KR. Firasatku ngak enak, dimulai dari pertama kali nerima email sama
panitia. Aku udah tahu siapa-siapa saja yang akan hadir pada hari itu. Hahaha.
Monyetnya, pas aku
chek in dihotel aku ditarok sama resepsonis dengan seorang cowok dan itu aku
udah siapa dia sebenarnya. Jantung berdetak kencang, metabolismeku naik, urat
nadiku tampak dan aku mulai pengsan. Setelah masuk kamar, orang itu lagi ngak
ada lalu aku mandi. Celana dalam basah kerena ngak ada tempat gantungan aku
gantung aja di tempat mandi, kalau diluarkan nanti dicuri. Aku pakai apa nanti,
ya kan. Begitupun handuk, tempat menaruh handukpun ngak ada, hotel apa ini.
Jadi, kalau handuk tertukar bagaimana nanti, aku milih taruh handuk
ditempat paling aman dan mudah di jangkau.
4 jam kemudian.
Sesaat aku membuka
pintu kamar, dan ternyata. Betul, Kami bertemu. Aku mencoba tertawa terbahak-bahak,
sambil loncat seperti monyet rabies dikamar. Aku malu. Apa yang sedang terjadi?
Pertanyaannya kenapa aku harus satu kamar dengan orang itu? cowok lagi. Takdir?
Nasib? Atau jalan yang terbaik? Ngak habis pikir
kenapa ibuk resepsonis menaruh daftar nama dengan orang itu? Apa ini sudah
direncanakan? Aaaaaaa..
Pertanyaan antara aku
dan orang itupun dimulai...
aku: “kapan sampai
bang”?
orang itu: “setengah
lapan, habis tuh kopdar sama orang lain”
aku: “oh, kenapa ngak
kasih tahu”?
orang itu: “hehe..
udah tadi di telepon, hpnya ngak aktif. Ada orang lain itu juga tidur
dikamar... sebelah”.
Aku: “hah?, kalau gitu
kita ngerebek yuk, kita bilang ada razia”. Muahaha.
Orang itu: “hahaha”..
Kami akhirnya tidur.
Jelaslah ranjang terpisah, kalau ranjangnya satu. aku akan teriakkkk.
Aaaaaaa... Aku akan bilang: "plish bang aku masih pejaka". Aku melihat sekitarnya,
gelap, lampu sudah dimatikan dan ini cukup menengangkan. Tengah malam, aku ngak bisa
tidur, dan kalau ngak bisa tidur aku nonton TV, disamping ada orang asing itu
lagi bobok. Perasaanku mulai beda. Ada urgensi tertentu buat nulis sesuatu. Ada
perasaan aneh, khawatir, was-was, pengan cerita dan tidak bisa aku definisikan
secara ilmiah. Kadang, tidur sama
orang asing di hotel apa lagi satu kamar, membuat perbedaan tersendiri.
Di tengah perasaan
mengebu-ngebu itu, aku takut sendiri. Pengen keluar kamar, diluar sudah sepi.
Asli aku ngak bisa
tidur. Aku sangat dekat dengan orang itu, aku kenal dengan orang itu melalui
akun media facebook, dan kami ketemu pas malam kami tidur sekamar. Takdir apa
ini? Ini memperjodohkan kami ya.
Aku masih dikamar.
Lalu aku melanjutkan
tidur. Tapi asli aku takut banget, kalau terjadi apa-apa denganku bagaimana,
sama siapa aku minta tolong dan siapa nanti yang akan mempertanggung jawabnya.
Udah lama aku ngak nginap hotel, terakhir aku nginap di hotel prapat di
peunayong. Itu juga menakutkan bagiku, ketemu sama abang losmen yang kumis
paling tebal yang pernah aku ketemui dijagat alam ini.
Kamu lihat, seseorang
pertamakali ketemu pas masuk kamar itu membuat aku merasakan aura malam pertama
yang pernah dirasakan oleh orang yang lakukan sehabis ijab kabul. (pengantin baru).
Aku takut, Sepuluh
menit...
Aku tidur... zzzzz.
Besok pagi, diruang
makan hotel.
Ada orang lain juga,
aku ketemu dengan orang lain itu. Kami bercerita dengan gilanya. Aku hampir aja
mencret karena ketawa melulu. Setelah makan, kami di panggil untuk masuk dalam
ruangan.
Oh may good, aku
ketemu lagi sama dua pasangan heboh. Aku malu lagi, ketemu sama orang yg pernah
kutulis hal jelek dipostingan lalu. Aku ketawa dalam hati, senang banget ketemu
sama pasangan itu. Muahahahaa.
Dan hal-hal gila mulai
terjadi lainnya.
Ketemu sama adek kumis
tipis (marcel). Aku kira di udah punya anak 3, tampang tua kali. Muahaha. Terus ketemu sama
mizan atau lebih dikenal gembel dikejar hansip. Lalu, sama azir yang paling
intermiozalisasi kata (ahli kepanjangan kata) dari aceh tengah. Azir adalah
makhluk hidup yang penuh talenta, dia adalah kawan alay aku dalam workshop itu.
Muahaha.
Di dalam sesi tanya
jawab, si orang lain membuat step penjelasan yang rasional, logis. Tapi, dia
aja yang ngomong, orang lain ngak dikasih kesempatan. Giliran aku tuh yang
membuat step, kami berdebat dengan terhormat, ada juga aku menyinggung dia.
Asli dia marah betulan, untung ada orang asing, sama pasangan heboh mencoba
melerai kalau ngak aku bakal ditendang keluar. Hmhmmh..
Sehari penuh, kami
melakukan kegiatan itu..
Tanpa terasa, kegiatan
udah selesai.
Teman dari komunitas
lain mulai datang untuk kopdar. Mulai dari orang penting, dan orang mencari
kepentingan sampai orang yang mementingkan diri sendiri. haha.
Tidak ada yang
mengkhawirkan sebenarnya, tapi acara ketemu tuh, malah bikin aku diceramahin
sampai darah penghabisan. Aku cuma diam, mataku kosong, jiwa ragaku direnggut
dengan terpaksa, bibirku pucat terasa mau aku nangis disitu. Aku mencoba stay
cool aja, padahal hati ini sedang dicincang. Huffp. kampret!
Tak lama orang lain
pulang,
Aku juga ikut, kalau
aku terus disitu yang ada aku dibunuh sama mereka.
Alhamdulilah, aku udah
sampai dirumah (aceh selatan). Seminggu di Banda Aceh.
Sedih yaa... Masih
pengen di hotel itu ketemu blogger yang hebat-hebat.
but, you guys have been giving lessons and experiences never before imagined. I'm grateful for that, may we meet again brother.
I love you guys...
![]() |
ketika perpisahan, aku mencoba berteriak. :O |
6 komentar:
woii.. aku kok kagak disebutin... kagak asik cerita lo...? edit lagi sebutin aku lagi... hahahhahahaha
makanya jangan jadi gembel. muahaha
sukses ya alvawan, terus belajar dr nasehat dan kritikan teman2, biasanya orang yg selalu dikritik suatu ketika akan lebih baik dari orang yg mengkritik, ibarat tangan satu jari menunjuk orang lain pdhl 4 jari menunjukkan utk diri kita sendiri, oya jgn segan2 juga kritik dan nasehat kak agar kak jd lebih baik juga
Terima kasih kakak lisa yg tersayang.
kata2 kakak selalu diingat. :)
haha.....
gilek.... abg enak... masih muda...haha
makanya abg lebih suka muda, karena berjiwa besar kayak marcel.
haha
Posting Komentar