Kamis, 13 Maret 2014

Tentang Peran Blogger dalam Menyikapi Pemilu Aceh Yang Demokratis


Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan salah satu pilar demokrasi sebagai wahana perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan yang demokratis. Pemerintahan yang dihasilkan dari Pemilu diharapkan menjadi pemerintahan yang mendapat legitimasi yang kuat dan amanah. Sehingga, diperlukan upaya dan seluruh komponen bangsa untuk menjaga kualitas Pemilu. Pemilu sebagaimana diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD harus dilaksanakan secara efektif dan efisien berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi pernah mengatakan, "semangat Pemilu itu dapat terwujud apabila seluruh komponen bangsa saling bangsa saling bahu-membahu mendukung pelaksanaan Pemilu sesuai aturan perundang-undangan dan penghormatan hak-hak politik setiap warga Negara". 

Fenomena menurunnya tingkat partisipasi politik masyarakat dalam Pemilu itu setidaknya juga dapat tergambarnya dari pelaksanaaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada tahun 2013 yang lalu. Menurut Kemendagri, angka partisipasi politik masyarakat dalam Pilkada berkisar antara 50-70 persen. Sinergitas dari seluruh pemangku kepentingan Pemilu sangatlah diharapkan. Terutama, dalam rangka memberikan sosialisasi yang tepat kepada masyarakat tentang arti pentingnya Pemilu bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Tantangan lain yang perlu dipecahkan berbagai pihak, terkait kesadaran politik masyarakat menuju terbentuknya pemilih yang cerdas. Melalui pemilih yang cerdas diharapkan akan terpilih pula wakil-wakil rakyat yang berintegritas dan berkualitas tinggi serta menjaga perdamaian di bumi Serambi Mekkah ini.

Tapi sekarang apa daya, dengan adanya ancaman yang terjadi di Kecamatan Meukek, Kabupaten Aceh Selatan Provinsi Aceh. Membuat warga takut keluar rumah pada malam hari, karena Aksi penembakkan dari orang tak dikenal, tewasnya Cek Faisal dari Caleg PNA membuat masyarakat was-was pada malam hari. Kepolisian di Aceh Selatan sedang melakukan pengusutan terhadap kasus penembakan Cek Faisal, calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Selatan dari Partai Nasional Aceh (PNA). Cek Faisal tewas diberondong peluru oleh orang tak dikenal, di Gunung Cot Mancang, Gampong Ladang Tuha, Kecamatan Meukek, Aceh Selatan, pada minggu malam. Saya dan warga kecamatan Sawang berbondong untuk mengunjungi tempat kejadian. Korban langsung dibawa ke rumah sakit RSUD Yulidin Away Tapaktuan.

Menurut surat kabar yang saya kutip: Di TKP, polisi menemukan mobil pribadi Honda Freed silver bernomor polisi BK 1181 QN, 10 selongsong peluru 5,56 mili meter (mm) dilokasi kejadian, serta jenazah Faisal yang tewas di dalam mobil.

Sebelumnya, Faisal ditembak orang tak dikenal di Gunung Cot Mancang, Gampong Ladang Tuha, Kecamatan Meukek, Aceh Selatan Minggu malam, sekitar pukul 22.00 WIB. Politisi PNA masih berada di RSUD Yulidin Away, Aceh untuk kepentingan otopsi.
Di sisi lain, kondisi sosial politik nasional saat ini dihadapkan pada persoalan peningkatan eskalasi konflik sosial dan politik. Kondisi ini secara langsung berdampak pada terganggunya keamanan dan ketertiban masyarakat di sejumlah daerah.

Pusat Komunikasi dan Informasi (Puskomin) oleh Kemendagri mencatat pada tahun 2012 tercatat sebanyak 65 kali ancaman terror, 30 kali diantaranya adalah ledakan bom, serta telah terjadi penangkapan terhadap 55 orang. Diperlukan sinergitas dari seluruh pemangku kepentingan Pemilu, khususnya dalam menciptakan iklim daerah yang kondusif sehingga masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya secara aman dan demokratis.

Menjelang Pemilu legislatif dan Pemilu presiden 2014, peran saya sebagai warga negara yang baik adalah untuk tidak terpancing dalam situasi ancaman yang terjadi. Tetap tenang dan melakukan aktivitas seperti biasa. Nah, begitupun pihak media massa, saya rasa persaingan antara partai politik dan figur caleg kian sengit. Peristiwa tersebut menurut saya, hendaknya bisa dimanfaatkan oleh media massa untuk melakukan pendidikan politik aman dan demokrasi serta menyeluruh dalam proses suksesi kepemimpinan kepada rakyat Aceh. Pemilu legislatif dan Pemilu presiden merupakan momen politik penting. Media mestinya menjadikan momen ini sebagai wadah pendidikan politik aman dan demokratis bagi rakyat Aceh itu sendiri. Semoga Aceh DAMAI untuk selamanya.

Langsung: dar kantor Bupati Aceh Selatan


Ditulis Oleh : Unknown // Kamis, Maret 13, 2014
Kategori:

2 komentar:

Unknown mengatakan...

blognya keren ..
jangan lupa ya comment back ..
http://putrakanasa.blogspot.com/

Anonim mengatakan...

mantap gan.
....:)

 

Total Tayangan Halaman

Alvawan Nazmi. Diberdayakan oleh Blogger.