Jumat, 14 Agustus 2015

Alvawan Nazmi; An Internasional seminar of implementing Islamic Economics

Seminar Internasional
Penerapan Ekonomi Islam
An Internasional seminar of implementing Islamic Economics
Blang pidie, Tanggal 10-11 Agustus 2015

Dilaksanakan oleh:
Dewan da’wah Aceh Barat Daya Bekerja sama dengan Badan Pembinaan Pendidikan Dayah
Kabupaten Aceh Barat Daya
2015



Kali ini, saya menghadiri Seminar Internasional di Kabupaten Aceh Barat Daya, ini pengalaman pertama di hidup saya dalam konteks Internasional. Pada hari ini, tanggal 10 Agutus 2015 bertempat di Aula DPRK Kota Blang Pidie, Dewan Da’wah Aceh Barat Daya Bekerja sama dengan Badan Pembinaan Pendidikan Dayah Kabupaten Aceh Barat Daya menyelenggarakan Seminar Internasional dengan tema Penerapan Ekonomi Islam. Tujuan seminar ini sebagai sarana edukasi dan sosialisasi mengenai strategi pengembangan ekonomi syariah yang ada di Kabupaten ABDYA baik itu Nasional maupun Internasional.

Selain itu seminar yang juga dimaksudkan sebagai sarana mengumpulkan ide dan gagasan terkait arah pengembangan ekonomi yang berlandaskan syariat Islam, tidak hanya dari praktisi, namun juga dari para peserta seminar. Pada akhirnya, melalui seminar ini diharapkan dapat terbangun sinergi pandangan antara praktisi, regulator, dan para stakeholders untuk mendukung efektivitas implementasi perekonomian di Kabupaten ABDYA saat ini dan arahnya di masa depan.

Peserta yang diundang dalam acara ini terdiri dari para regulator yaitu Prof. Dr. Muslim Ibrahim, MA (Guru Besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh) dan Prof. Dr. Patmawati Ibrahim (Pakar Zakat Ekonomi Syari’ah dan Zakat dari Malaysia) serta tak kalah penting kehadiran Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, MS (Ketua BAZNAS pusat dan Direktur Pascasarjana Universitas Ibnu Khaldun Bogor) dan Dr. Armiadi Musa, M.A (Kepala Baitul Maal Propinsi Aceh).

Pelaksanaan Seminar Internasional ini dilaksanakan dua hari, yaitu pada tanggal 10-11 Agutus 2015. Materi-materinya sebagai berikut:
1. Perkembangan Syariat Islam dalam Penerapan Ekonomi Syariah di Aceh.
2. Pengelolaan Zakat sebagai instrument Penerapan Ekonomi Islam di Era Kontemporer; Pengalaman dari Malaysia.
3. Fiqih, Zakat, Infaq, Shadaqah dan Pemanfaatannya di Indonesia
4. Pengelolaan Zakat, Infaq dan Shadaqah untuk pemberdayaan Ekonomi Ummat di Aceh.

Ir. Jufri Hasanuddin
Sedang membuka Acara Seminar
Internasional
Bupati Aceh Barat Daya Ir. Jufri Hasanuddin, MM dalam pembukaan acara Seminar Internasional “Penerapan Ekonomi Islam” mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kerjasama antara Dewan Da’wah Aceh Barat Daya dengan Badan Pembinaan Pendidikan Dayah Kabupaten Aceh Barat Daya dan diharapkan kerjasama ini berlanjut terus untuk masa-masa datang. 

Iin Supardi, S.S, M.E.I selaku ketua Dewan Dakwah wilayah Aceh Barat Daya menjelaskan bahwa pesatnya perkembangan ekonomi syariah  pasca krisis ditandai dengan maraknya pertumbuhan institusi usaha dan lembaga keuangan Bank dan non Bank yang menerapkan konsep syariah. Seperti perbankkan, asuransi, pegadaian, pasar modal, koperasi, hotel, pasar  swalayan dan lain sebagainya. Fenomena ini menggambarkan bahwa sistem ekonomi sedang menuju titik fitrahnya, yaitu kembali kepada sistem ekonomi ilahiah.

Geliat Ekonomi Islam yang berkembang dalam sepuluh tahun belakangan ini lanjutnya juga memberikan stimulus kepada dunia kampus untuk mengadakan mata kuliah dan berbagai diskusi Ekonomi Islam sebagai pembekalan bagi lulusannya dalam menghadapi dunia kerja pada lembaga usaha yang berbasis syariah.

Prof. Dr. Fatmawati Ibrahim sedang
berdiskusi dengan Ketua STAI tapaktuan
Maidar Darwis, M.Ag
Keterpurukan ekonomi Indonesia karena krisis ekonomi tahun 1997 mengakibatkan ambruknya dunia perbankan yang berpengaruh pada ketidak stabilan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kondisi terpuruknya perekonomian Indonesia menjadi suatu pembelajaran bagi pemerintah daerah dan para pengambil kebijakan moneter untuk mencoba menerapkan sistem manajemen moneter alternatif.

Sistim perbankan konvensional yang mengandalkan permainan spekulasi terhadap suku bunga, belum menunjukkan performansi yang baik dalam memacu pertumbuhan sektor riil di Indonesia demikian ulasannya. Ekonomi syariah atau ekonomi Islam yang memiliki orientasi terhadap kehidupan duniawi serta surgawi lanjutnya, hadir sebagai alternatif dari sistem ekonomi konvensional yang dianggap kurang kokoh dalam membentengi perekonomian dunia. Diharapkannya bahwa sistem ekonomi islam dapat berperan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi suatu negara dan pembangunan bangsa Indonesia, khususnya Kabupaten Aceh Barat Daya.

Lebih jauh, Prof. Dr. Muslim Ibrahim, MA menambahkan bahwa perkembangan ekonomi syariah pada saat ini, sedang dihadapkan pada krisis keuangan global. Perkembangan krisis Eropa dan AS yang berkembang menjadi krisis global harus diwaspadai dampaknya terhadap perekonomian Indonesia. Meskipun saat ini kondisi perekonomian Indonesia masih terjaga stabilitasnya, akan tetapi tetap harus mewaspadai dampak krisis global tersebut terhadap sektor finansial dan sektor riil baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian menurutnya perlu dicermati bagaimana mekanisme transmisinya dan langkah-langkah yang harus diambil untuk mengantisipasinya.

Oleh karena, itu sambungnya bahwa sistem syariah diharapkan bisa menjadi solusi dari krisis global yang terjadi saat ini sebab sistem yang diterapkan dalam ekonomi syariah ialah sistem bagi hasil dimana terdapat adanya sebuah kestabilan dalam penanggungan. Keuntungan bukanlah membuat orang menjadi kaya secara egois, dan begitupun sebaliknya. Hal tersebut dianggap mampu membuat perekonomian dunia menjadi stabil katanya. Sistem Ekonomi Syariah lanjutnya merupakan perwujudan dari paradigma Islam. Pengembangan ekonomi Syariah dan Sistem Ekonomi Syariah bukan untuk menyaingi sistem ekonomi kapitalis atau sistem ekonomi sosialis, tetapi lebih ditujukan untuk mencari suatu sistem ekonomi yang mempunyai kelebihan-kelebihan untuk menutupi kekurangan-kekurangan dari sistem ekonomi yang telah ada.

Berangkat dari konsep itu, Kabupaten Aceh Barat Daya sangat konsen untuk mengembangkan kajian-kajian keilmuan yang terkait dengan Ekonomi Islam. Pengalaman menarik dari Malaysia dan Indonesia dalam bertahan menghadapi krisis karena berparadigma syari’ah menurutnya menjadi menarik untuk kita diskusikan dalam Seminar Internasional ini. Harapan nantinya, bahwa dengan seminar ini menambah informasi secara komprehensif perkembangan kontemporer ekonomi Islam di negara tersebut.

Adapun tujuan Seminar Internasional ini menurut Iin Supardi, S.S, M.E.I adalah mendapatkan pemahaman dan informasi dari para narasumber sesuai dengan pengetahuan dan pengalamannya mengenai perkembangan kontemporer tentang wacana ekonomi Islam, Perbankkan dan Waqaf di Indonesia dan Malaysia dan mengintegrasikan strategi dan implementasi politik pembangunan ekonomi Islam di Indonesia dan Malaysia. 

Ditulis Oleh : Unknown // Jumat, Agustus 14, 2015
Kategori:

0 komentar:

 

Total Tayangan Halaman

Alvawan Nazmi. Diberdayakan oleh Blogger.