Seminar Internasional
Penerapan Ekonomi Islam
An Internasional
seminar of implementing Islamic Economics
Blang pidie,
Tanggal 10-11 Agustus 2015
Dilaksanakan
oleh:
Dewan da’wah
Aceh Barat Daya Bekerja sama dengan Badan Pembinaan Pendidikan Dayah
Kabupaten Aceh
Barat Daya
2015
Kali ini, saya menghadiri
Seminar Internasional di Kabupaten Aceh Barat Daya, ini pengalaman pertama di hidup
saya dalam konteks Internasional. Pada hari ini, tanggal 10 Agutus 2015 bertempat di Aula DPRK Kota Blang Pidie, Dewan Da’wah Aceh Barat Daya Bekerja sama dengan Badan
Pembinaan Pendidikan Dayah Kabupaten Aceh Barat Daya menyelenggarakan Seminar Internasional dengan tema Penerapan Ekonomi Islam. Tujuan seminar ini sebagai sarana edukasi dan
sosialisasi mengenai strategi pengembangan ekonomi syariah yang ada di
Kabupaten ABDYA baik itu Nasional maupun
Internasional.
Selain itu seminar yang juga dimaksudkan sebagai sarana mengumpulkan ide dan
gagasan terkait arah pengembangan ekonomi yang berlandaskan syariat Islam, tidak hanya dari praktisi,
namun juga dari para peserta seminar. Pada akhirnya, melalui seminar ini
diharapkan dapat terbangun sinergi pandangan antara praktisi, regulator, dan
para stakeholders untuk mendukung efektivitas implementasi perekonomian di Kabupaten ABDYA saat ini dan arahnya di masa depan.
Peserta yang diundang dalam acara ini terdiri dari
para regulator yaitu Prof. Dr. Muslim
Ibrahim, MA (Guru Besar UIN Ar-Raniry
Banda Aceh) dan Prof. Dr. Patmawati Ibrahim (Pakar Zakat Ekonomi Syari’ah dan
Zakat dari Malaysia) serta tak kalah penting kehadiran Prof. Dr. KH. Didin
Hafidhuddin, MS (Ketua BAZNAS pusat dan Direktur Pascasarjana Universitas Ibnu
Khaldun Bogor) dan Dr. Armiadi Musa, M.A (Kepala Baitul Maal Propinsi Aceh).
Pelaksanaan Seminar Internasional ini dilaksanakan dua hari, yaitu pada tanggal 10-11 Agutus
2015. Materi-materinya sebagai berikut:
1. Perkembangan Syariat Islam dalam Penerapan Ekonomi
Syariah di Aceh.
2. Pengelolaan Zakat sebagai instrument Penerapan Ekonomi
Islam di Era Kontemporer; Pengalaman dari Malaysia.
3. Fiqih, Zakat, Infaq, Shadaqah dan Pemanfaatannya di
Indonesia
4. Pengelolaan Zakat, Infaq dan Shadaqah untuk
pemberdayaan Ekonomi Ummat di Aceh.
![]() |
Ir. Jufri Hasanuddin Sedang membuka Acara Seminar Internasional |
Bupati Aceh Barat Daya Ir. Jufri Hasanuddin, MM dalam
pembukaan acara Seminar
Internasional “Penerapan Ekonomi Islam” mengatakan bahwa
kegiatan ini merupakan kerjasama
antara Dewan Da’wah Aceh Barat Daya dengan Badan Pembinaan
Pendidikan Dayah Kabupaten Aceh Barat Daya dan diharapkan
kerjasama ini berlanjut terus untuk
masa-masa datang.
Iin Supardi, S.S, M.E.I selaku ketua Dewan Dakwah wilayah Aceh Barat Daya menjelaskan
bahwa pesatnya perkembangan ekonomi syariah pasca krisis ditandai dengan
maraknya pertumbuhan institusi usaha dan lembaga keuangan Bank dan non Bank yang menerapkan konsep
syariah. Seperti perbankkan,
asuransi, pegadaian, pasar modal, koperasi, hotel, pasar swalayan dan
lain sebagainya. Fenomena ini menggambarkan bahwa sistem ekonomi sedang menuju
titik fitrahnya,
yaitu kembali kepada sistem ekonomi ilahiah.
Geliat
Ekonomi Islam yang berkembang dalam sepuluh tahun belakangan ini lanjutnya juga
memberikan stimulus kepada dunia kampus untuk mengadakan mata kuliah dan
berbagai diskusi Ekonomi Islam sebagai pembekalan bagi lulusannya dalam
menghadapi dunia kerja pada lembaga usaha yang berbasis syariah.
![]() |
Prof. Dr. Fatmawati Ibrahim sedang berdiskusi dengan Ketua STAI tapaktuan Maidar Darwis, M.Ag |
Keterpurukan
ekonomi Indonesia karena krisis ekonomi tahun 1997 mengakibatkan ambruknya
dunia perbankan yang berpengaruh pada ketidak stabilan pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Kondisi terpuruknya perekonomian Indonesia menjadi suatu
pembelajaran bagi pemerintah
daerah
dan para pengambil kebijakan moneter untuk mencoba menerapkan sistem manajemen
moneter alternatif.
Sistim
perbankan konvensional yang mengandalkan permainan spekulasi terhadap suku
bunga, belum menunjukkan performansi yang baik dalam memacu pertumbuhan sektor
riil di Indonesia demikian ulasannya. Ekonomi syariah atau ekonomi Islam yang
memiliki orientasi terhadap kehidupan duniawi serta surgawi lanjutnya, hadir
sebagai alternatif dari sistem ekonomi konvensional yang dianggap kurang kokoh
dalam membentengi perekonomian dunia. Diharapkannya bahwa sistem ekonomi islam
dapat berperan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi suatu negara dan
pembangunan bangsa Indonesia,
khususnya Kabupaten Aceh
Barat Daya.
Lebih
jauh, Prof. Dr.
Muslim Ibrahim, MA menambahkan bahwa perkembangan ekonomi syariah
pada saat ini, sedang
dihadapkan pada krisis keuangan global. Perkembangan krisis Eropa dan AS yang
berkembang menjadi krisis global harus diwaspadai dampaknya terhadap
perekonomian Indonesia. Meskipun saat ini kondisi perekonomian Indonesia masih
terjaga stabilitasnya, akan tetapi tetap harus mewaspadai dampak krisis global
tersebut terhadap sektor finansial dan sektor riil baik secara langsung maupun
tidak langsung. Dengan demikian menurutnya perlu dicermati bagaimana mekanisme
transmisinya dan langkah-langkah yang harus diambil untuk mengantisipasinya.
Oleh
karena, itu sambungnya bahwa sistem syariah diharapkan bisa menjadi solusi dari
krisis global yang terjadi saat ini sebab sistem yang diterapkan dalam ekonomi
syariah ialah sistem bagi hasil dimana terdapat adanya sebuah kestabilan dalam
penanggungan. Keuntungan bukanlah membuat orang menjadi kaya secara egois, dan
begitupun sebaliknya. Hal tersebut dianggap mampu membuat perekonomian dunia
menjadi stabil katanya. Sistem Ekonomi Syariah lanjutnya merupakan perwujudan dari
paradigma Islam. Pengembangan ekonomi Syariah dan Sistem Ekonomi Syariah bukan
untuk menyaingi sistem ekonomi kapitalis atau sistem ekonomi sosialis, tetapi
lebih ditujukan untuk mencari suatu sistem ekonomi yang mempunyai
kelebihan-kelebihan untuk menutupi kekurangan-kekurangan dari sistem ekonomi
yang telah ada.
Berangkat
dari konsep itu, Kabupaten
Aceh Barat Daya sangat konsen untuk mengembangkan
kajian-kajian keilmuan yang terkait dengan Ekonomi Islam. Pengalaman menarik
dari Malaysia dan Indonesia dalam bertahan menghadapi krisis karena
berparadigma syari’ah menurutnya menjadi menarik untuk kita diskusikan dalam Seminar
Internasional
ini. Harapan
nantinya, bahwa dengan seminar ini menambah informasi secara
komprehensif perkembangan kontemporer ekonomi Islam di negara tersebut.
Adapun
tujuan Seminar
Internasional ini menurut Iin
Supardi, S.S, M.E.I adalah mendapatkan pemahaman dan
informasi dari para narasumber sesuai dengan pengetahuan dan pengalamannya
mengenai perkembangan kontemporer tentang wacana ekonomi Islam, Perbankkan dan Waqaf di Indonesia dan
Malaysia dan mengintegrasikan strategi dan implementasi politik pembangunan
ekonomi Islam di Indonesia dan Malaysia.
0 komentar:
Posting Komentar