Tulisan ini saya didekasikan kepada temanku yang mengenal akan diriku.Angkatan 2008, Man 3 Rukoh Banda Aceh.
Suraihana
Mutia. Adalah makhluk hidup yang berjenis kelamin wanita. Cewek cantik, dan
manis; manis karena alis mata yang terawat. Teman-teman memanggilnya raihan, tapi
kalau aku panggil surai tok. Nama yang aku ciptakan sendiri, dan sampai hari ini
dia tidak terima dengan panggilan itu. Bodo amat. Hak-Hak.
Suraihana
Mutia adalah orang yang berperawakan tomboy, ramah, menjunjung tinggi tata ke
islaman. Pakaiannya selalu tertutup, selalu pakai pakaian seperti orangtua. Itu
dulu, sekarang dia agak terlihat seperti anak alai, yang selalu berselfi-selfi
dimana-mana. Dulu dia jarang sekali berpoto, entah kenapa dia sekarang agak
aneh, pas mau poto selalu membuat dirinya berlagak manis. Seperti poto dibawah
ini.
Suraihana
Mutia, memiliki alis mata yang sama denganku, Tebal dan berserakkan. Tapi dia
cantik dengan anugerah tuhan itu. Kulitnya putih, halus, dan lembut. Kenapa aku
tahu, karena aku pernah memengang tangannya.
Suraihana
mutia adalah cewek pertama yang pernah aku ngangguin sampai menangis
tersedu-sedu di dalam kelas 2. Ah, aku rasa dia cuma acting saja, tapi beneran
dia menangis. Untung saja, guru tidak ada tahu dengan kelakuanku. Hak-hak.
Ketika
dia menangis, semua yang di dekatnya hancur, sampai-sampai meja dan bangku
berhamburan. Sejak itu dia sangat marah padaku. Butuh seminggu aku bisa
berbicara sama dia.
Selaku
orang kampung, dan masih terjalin persaudaraan jauh, aku menyesali perbuatanku
sampai sekarang, karena sebenarnya aku sayang sama dia seperti adikku.
Pernah
waktu lebaran, dia sempat ke rumahku, lebaran sama kedua orangtuaku. Hari itu
pukul 5.28 sore, dia pulang. Pas kali hari itu hujan lebat. Aku bilang sama dia:
“jangan pulang dulu, hujan lebat nanti kamu basah”. Dia tidak menghiraukannya,
lalu dia pulang dalam hujan deras. Aku kasian sama dia, pengen aku antar tapi
orang kampung nanti bilang apa? Bukan muhrimnya.
Di sekolah,
kami sering berdebat, baik itu masalah pelajaran, gossip di sekolah
sampai-sampai dia curhat gratis kepadaku.
Hal yang
paling dia tidak suka ketika di dalam kelas, jangan pernah berbicara atau ajak
gobrol kalau dia lagi mengerjakan tugas pelajaran. Karena dia langsung tensi,
naik darah. Marah-marah lalu bentar-bentar nangis.
Di kelas 3
kami udah jarang ngobrol, karena jabatan ketua kelas telah diambil oleh anak
baru, Si razaq. Bentar-bentar dia samperin si Razaq, suruh inilah, suruh itulah.
Aku sih
mulai terasing dalam kelas. Temannya yang selalu membuatku senang berada lama
dikelas, teman yang selalu membuat aku tertawa selalu, kini dia udah ngak
sering lagi gobrol sama aku.
Setelah
tamat sekolah, kami udah jarang lagi gobrol lewat telepon selular, walaupun isinya
cuma curhat dia doing, aku senang mendengarkannya.
Tahun 2010,
aku tidak pernah lagi mendengar kabar darinya. Dia hilang dari muka bumi ini. Sehingga aku melacak di Facebook. Karena kesal aku melihat dia di Facebook
tanpa ada sapaan. Aku mulai lagi menganggunya.
Tahun
berikutnya, aku udah tahu kabarnya, bahwa dia sekarang lagi studi di Jogja.
Moga sukses ajalah, dan jangan lupa cepat-cepat pulang kampung.
Untuk
Suraihana Mutia, tidak ada kata yang bisa kugambarkan. Kamu tahu, aku telah
banyak berubah, dari dulu aku selalu usil ketika sekolah, aku pikir itulah
masa-masa dimana aku seharusnya usil, bandel, nakal, karena di umur itulah
manusia berperan. Aku yakin anak-anakmu juga akan begitu. Asal kamu
tahu. Aku memanggap kamu sebagai temanku sekaligus adikku, tapi aku tidak tahu
kamu gimana terhadapku.
Walaupun
kamu tahu bahwa aku suka semua cewek, asalkan aku tidak menyukaimu kan ngak
apa-apa. Dan walaupun kamu tahu bahwa aku suka menganggu cewek, asalkan itu kamu
kan tidak masalah. Hehe.
Banyak
coretan tentangmu akan masa lalu kita. Masa lalu yang terus menghantuiku di
malam hari. Aku sungguh minta maaf karena telah membasahi pipimu dengan air
matamu atas kelakuanku terhadap dirimu. Di usia
ini, aku terus memperbaiki diri, mencoba menghargai perempuan. Ingat, atas
apa yang kulakukan baik di sengaja maupun tidak sengaja, semata-mata hanya
bercanda saja. Tapi, tahun ini dan berikutnya aku lebih bisa berpikir dewasa.
Cepat
pulang ya..
Miss U
Surai :)
3 komentar:
Alahom keuh ichwannn
Alahom keuh ichwannn
Alahom keuh ichwannn
Posting Komentar