Jumat, 14 Februari 2014

baldy guy at school

Di postingan yang lalu aku sempatkan bercerita tentang temanku di sekolah. Ngak salahkan bercerita tentang masa aku yang penuh derita. Katanya masa sma itu adalah masa paling indah, menurut itu itu salah! Masa itu adalah masa paling menderitanya aku sebagai siswa yang jahat, bandel, dan geblek. haha. 

Ternyata habis dipikir-pikir. Dulunya aku aku lebih parah dari sekarang, waktu aku lihat poto-poto masa dulu dalam hatiku bilang “Wah itu aku ya, hihi”. Aku hanya bisa tersenyum sendiri. Sebenarnya betul juga kata temanku, aku lebih buruk dan jelek dari apa aku bayangin sekarang. Makhluk Iblis dari Aceh Selatan.

Teman-temanku banyak yang hancur-hancur. Terlebih aku lebih hancur daripada orang gila. Hoho. Aku sering kali ngelakuin hal yang aneh di sekolah, hal yang tidak pernah dilakukan oleh temanku. Ada seorang guru bidang studi Olahraga yang menyuruhku untuk memengang kulit kambing yang udah seminggu ditaruh diatas pohon lalu membuangnya ke tempat sampah (dengan tangan kosong). Entah kenapa aku mau mengambilnya, sedangkan teman-temanku malah menghindar. Alih-alih untuk mendapat nilai tambahan dari guru, aku ambil saja itu kulit kambing. Karena cewek-cewek lagi duduk di dalam kelas, aku melempar si kulit kambing tadi ke semua cewek-cewek, semua orang teriak, aaaaaaa... cewek pada gaduh lari entah kemana-mana. Muhahaahahahahahahahahaha.. hhhooooo.. hiiiiiiii....

Tindakan-tindakan aneh aku berbuah protes seluruh cewek di sekolah. “iih.. Kamu gila ya, Iiih.. kamu aneh ya”. Kalau udah gitu harus apa lagi coba. Dengan hati yang dermawan aku bilang sama mereka “Hahaha. Nah, kalian tuh udah aku perdaya, makanya jangan jadi anak jual manis aja, bereksperimen dikit napa sih”!!! muuuhhaaaahahaha.

Di sekolah dulu aku banyak berbuat kesalahan. Seperti: Jahat, usil, kepala preman di dalam kelas, berjabat sebagai ketua kelas (dipilih: karena badanku besar geblek bukan dipilih karena pintaranku), pernah di musuhin teman kelas karena berantem, pernah nganggu anak cewek sekelas sampai menangis lalu berita ini sampai ke orangtuanya terus aku di panggil ke kantor. Melihat tampangku seperti pangeran, tiba-tiba langit berkata lain, aku tidak jadi dimarahi sama orangtuanya bahkan kepala sekolahpun juga. Lalu orangtuanya berkata “mereka itu cocok, jodoh”. Hah? aku kaget! Orangtua dan kepala sekolah tertawa...  hahahaha..
*aku ngak tahu kenapa mereka bisa tertawa

Dua minggu selanjutnya aku nembak tuh anaknya. Hmh. Jawabannya sih ditolak ! aaaaaa.... Orangtuanya direstui tapi tidak untuk anaknya. Woleh-woleh. Tapi emang sih dulunya aku begitu, aku begitu bandel sama teman-temanku dan sampai sekarang aku tetap begitu. Haha. Tapi lama kelamaan, umur itu bisa merubah semuanya. Seperti temanku cewek, dulunya dia manusia terjelek di sekolah, pacar aja susah dia dapat. Karena semua cowok enggan mendekatinya. Setelah beberapa tahun kemudian, dulunya vampire sekarang dia berubah menjadi cinderella. Yang dulunya dia selalu di ceukkin sama cowok disekolah sekarang udah banyak yang dekatin dan sekarang dia bekerja di Salah Satu Perusahaan di Indonesia. Waw !
 

di luar dugaan !! :D


Tukang pijit tuna netra bersama kekasihnya


aku sempat menyuruh untuk melakukan percobaan bunuh diri lompat dari lantai satu. :D


Untung aja, warna kolorku ngak nampak: jangan di contohin!


lagi ngamen: berharap adanya saweran dari teman-teman
Tapi aku sekarang ngak lagi seperti itu. Sekarang predikat sebagai Guru membuatku semakin berubah.  Aku ingat tentang apa yang aku lakuin semasa dulu. Dulu lebih primitif, dan liar. 

Sekarang aku mengang satu buku, pulpen, pakai baju lengan panjang, celana kain dan beberapa buku pelajaran di dalam Tas. Tapi anehnya semakin aku berpikir tentang perilaku di sekolah, semakin itu pula aku tidak pantas menjadi seorang pendidik. 

Dah dulu ya, mau ngajar..
Jangan lupa nantikan episode ke depannya. Masih dengan masa sekolahku dulu.




Ditulis Oleh : Unknown // Jumat, Februari 14, 2014
Kategori:

1 komentar:

Anonim mengatakan...

bagus banget gan.
brilian!!!!!!!!!!!

#FH

 

Total Tayangan Halaman

Alvawan Nazmi. Diberdayakan oleh Blogger.