Saat aku pulang kampung, tidak sedikit aktivitas aku lakukan. Salah satunya
mengunjugi tempat bersejarah di saat aku kecil.
Mulai dari tempat aku sekolah, tempat bermain, dan tempat di mana aku
pertama sekali di pergok guru, ketika aku pacaran di belakang bangunan itu. Ya, Cuma SD aja aku di sini. SMP aku di
Banda Aceh.
Kalau kita pikir Zaman selalu melewati waktu. Waktu aku SD, uang jajan Cuma
1000 rupiah di kasih. Harga jajanan SD dulu paling murah 100, itu udah dapat ES
manis satu. Itu juga udah puas
banget. Aku berinisiatif untuk menjual Es di sekolah, Omsetnya lumayan gedek.
Aku ngak malu sama cewek aku dulu, karena dia juga ngak memperdulikannya. Cuma
aku yang dia mau. Wahaaaha.
Aku bernostalgia lagi ke Zaman
dulu. Ketika kita masih pake putih-merah dan celana pendek. dan masih
demen main tembak-tembakkan.
Nah, ini nih es yang aku jual di sekolah. Namanya aku ngak tahu, karena waktu itu cukup dengan sebutan Es aja, orang udah tahu itu apa. Ya, begitulah. Harganya juga murah banget. Dulu sih, aku jual dengan harga Rp100,-. Es ini biasanya dibuat dari teh manis, sirup, bahkan kuah rujak yang dibekuin. Targetnya aku kalangan cewek. Es ini rasanya seger dan nagih banget, kenapa? karena aku yang jualan. Haha. Terus nanti, aku bisa buat Film FTV Kesendol Es Cinta. Wahaha.
Ok, kita hentikan tulisan ini. Jadi, Gimana? Masih Inget lagi kan apa aja, kejadian dulu yang pernah kita alami?
Pesan aku Cuma ini. “Yang penting itulah hidup. HIDUP. Jangan pernah berubah dan selalu melihat kebelakang, karena dari belakang kita memulai HIDUP.
0 komentar:
Posting Komentar