Minggu, 04 Agustus 2013

@24 Tahun


Tiada kata selamat ulang tahun yang aku dengar dari kawan-kawanku. 5 orang cewek gebetanku dan 1 orang teman di kampungku telah mengucapinnya sebelum hari ulang tahun, tepatnya beberapa bulan yang lalu.
Ya, aku lahir tanggal 1 agustus 1990. Bintang keberuntunganku adalah Leo. Singa jantan yang sedang Galau. Hari itu berlalu, tanggal satu menjauh dariku. Tidak ada yang special hari itu. Umurku 24 tahun tapi masih biasa saja, seperti kebanyakan hari lain. ulang tahun itu menurut aku tidak ada. Cuma hari biasa saja.
Kebenaran bulan puasa ini aku berulang tahun. Anugerah sekali, bulan yang suci aku di beri umur panjang dan aku bersyukur akan hal itu. Beberapa bulan yang lalu, aku memutuskan kontrak kerja dengan perusahaan di Banda Aceh. Aku mengundurkan diri, lantaran ibu sedang sakit. Aku anak terakhir dalam keluarga, anak cowok satu-satunya pulak. Kakak saya sudah berkeluarga. Jadi ibu sendiri dan di temani oleh sang Guntur (ayahku). Guntur? Bukan nama ayahku, tapi itu nama julukan yang aku kasih. Terlihat menakutkan? Iya, ayah  selalu menjadi ayah juara dunia.
Selama tahun belakang ini, aku sudah melakukan banyak kesalahan. Apa yang aku lakukan belum maksimal.
Bulan Ramadan telah datang. Aku pulang ke kampung halaman. di awal bulan puasa ini banyak yang lagi mudik. Jadi harus berhati-hati, banyak terjadi kecalakaan di jalan. Aku ingin meluapkan kasih sayang dengan mantanku ketika berulang tahun.  Apa boleh buat, Ulang tahunku. Sesepi hatiku sekarang ini.
Bukan apa-apa, sejak kecil ulang tahun, ngak pernah di rayain oleh orangtuaku. Sedih ya? iya, sedih bukan kepalang. Kata mereka, kita hanya bersyukur untuk hari ini, bisa hidup dan di beri kemudahan. Jadi, tidak perlu ada perayaaan.
Aku pikir, tidak sepantasnya aku anak kampung merayakan ulang tahun. Tahu diri juga. Sebelum hari ulang tahun tiba, aku bertanya pada diriku. : “ada yang ucapin ngak ya?di kasih hadiah ngak ya? Apa mantanku masih ingat ngak ya? Sayangnya tidak.
Umur 24 tahun, bukan anak remaja labil lagi. Aku sudah dewasa dan bisa berpikir ke depan, gimana masa depanku kelak.
Oke, aku harus banyak intropeksi lagi, kata gebatanku. Betul. Sekarang aku harus merubah kesalahan dulu yang pernah aku lakukan. Apa itu bisa? Untuk ulang tahun selanjutnya aku berdo’a kepada ALLAH, supaya di berikan kemudahan dalam setiap jalanku. Amin
 
Terima Kasih ALLAH.
Terima Kasih buat keluarga
Terima Kasih Motor buntutku. (mudah-mudahan ke depan bisa beli Mobil)
Terima Kasih buat semua yang tidak ngucapin
I love U Semuanya.

Ditulis Oleh : Unknown // Minggu, Agustus 04, 2013
Kategori:

0 komentar:

 

Total Tayangan Halaman

Alvawan Nazmi. Diberdayakan oleh Blogger.