Tiada kata selamat ulang tahun
yang aku dengar dari kawan-kawanku. 5 orang cewek gebetanku dan 1 orang teman
di kampungku telah mengucapinnya sebelum hari ulang tahun, tepatnya beberapa
bulan yang lalu.
Ya, aku lahir tanggal 1 agustus 1990. Bintang keberuntunganku adalah Leo.
Singa jantan yang sedang Galau. Hari itu berlalu, tanggal satu menjauh dariku.
Tidak ada yang special hari itu. Umurku 24 tahun tapi masih biasa saja, seperti
kebanyakan hari lain. ulang tahun itu menurut aku tidak ada. Cuma hari biasa
saja.
Kebenaran bulan puasa ini aku berulang tahun. Anugerah
sekali, bulan yang
suci aku di beri umur panjang dan aku bersyukur akan hal itu. Beberapa
bulan yang lalu, aku memutuskan kontrak kerja dengan perusahaan di
Banda Aceh. Aku mengundurkan diri, lantaran ibu sedang sakit. Aku anak
terakhir
dalam keluarga, anak cowok satu-satunya pulak. Kakak saya sudah
berkeluarga. Jadi
ibu sendiri dan di temani oleh sang Guntur (ayahku). Guntur? Bukan nama
ayahku, tapi itu nama julukan yang aku kasih. Terlihat menakutkan? Iya,
ayah selalu menjadi ayah juara dunia.
Selama tahun belakang ini, aku sudah
melakukan banyak kesalahan. Apa yang aku lakukan belum maksimal.
Bulan Ramadan telah datang. Aku
pulang ke kampung halaman. di awal bulan puasa ini banyak yang lagi mudik. Jadi
harus berhati-hati, banyak terjadi kecalakaan di jalan. Aku ingin meluapkan
kasih sayang dengan mantanku ketika berulang tahun. Apa boleh buat, Ulang
tahunku. Sesepi hatiku sekarang ini.
Bukan apa-apa, sejak kecil ulang
tahun, ngak pernah di rayain oleh orangtuaku. Sedih ya? iya, sedih bukan
kepalang. Kata mereka, kita hanya bersyukur untuk hari ini, bisa hidup dan di
beri kemudahan. Jadi, tidak perlu ada perayaaan.
Aku pikir, tidak sepantasnya aku
anak kampung merayakan ulang tahun. Tahu diri juga. Sebelum hari ulang tahun tiba, aku bertanya pada diriku. : “ada
yang ucapin ngak ya?di kasih hadiah ngak ya? Apa mantanku masih ingat ngak ya? Sayangnya
tidak.
Umur 24 tahun, bukan anak remaja labil lagi. Aku sudah dewasa dan bisa
berpikir ke depan, gimana masa depanku kelak.
Oke, aku harus banyak intropeksi lagi, kata gebatanku.
Betul. Sekarang aku
harus merubah kesalahan dulu yang pernah aku lakukan. Apa itu bisa?
Untuk ulang tahun selanjutnya aku berdo’a kepada ALLAH, supaya di
berikan
kemudahan dalam setiap jalanku. Amin
Terima Kasih ALLAH.
Terima Kasih buat keluarga
Terima Kasih Motor buntutku.
(mudah-mudahan ke depan bisa beli Mobil)
Terima Kasih buat semua yang tidak
ngucapin
I love U Semuanya.
0 komentar:
Posting Komentar