Sistem
pacaran di aceh berbeda dengan provinsi lain. Selaku, aku lahir di Aceh. Hal
ini sangat membuatku risau. Udah 5 tahun pacaran, eh tiba-tiba mau ajak nikah
malah alasannya selesai kuliah dulu atau mau cari kerja dulu atau yang paling
parahnya mau minta restu orangtua dulu. Aaaaa..
Sewaktu
kuliah awal semester 1, aku tinggal di Darussalam (Banda Aceh). Saat itu ada
cerita dari keluarga bahwa kak desi udah menikah sama anggota polisi di
kampung. Semua
keluarga sock mendengar hal ini. Keluarga ngak percaya hal ini bisa terjadi.
Namanya
kak Desi saudara jauh aku dikampung, karena pas kami tinggal satu komplek di
Darussalam, dia dan keluargaku sangat dekat. Setahuku kak desi berpacaran
dengan Bang Samsuddin biasa dipanggil Bang Phon. Bang phon bekerja di balai desa
sebagai seketaris dan mereka udah 5 tahun pacaran.
Karena Bang Phon kebanjiran dana BBR dari negara Asing. Semua biaya kuliah
kak desi ditanggung sama Bang Phon. Sampai kak desi selesai kuliah. Pada
saat waktu skripsi, bang phon juga pernah mengajak nikah kak desi. Namun, kak desi
beralasan siap kuliah aja dulu.
Waktu demi waktu.
Pas
selesai kuliah kak desi, rupanya menghilang tanpa jejak. Bang phon sampai
frustasi mencarinya. Udah 3 bulan ngak ada kabar. Terdengar berita dari
orangtuaku bahwa kak desi udah kerja sebagai teler di BRI cabang Aceh
Barat Daya dan sudah bertunangan dengan Anggota Polisi. Hati bang phon sejuk
mendung mendengar kabar itu.
Bang Phon berencana mau berangkat ke ABDYA nyusul kak desi, tapi tertahan oleh
sesuatu masalah dikeluarganya. Akhirnya, orangtuaku memberi nomor handphone baru kak
desi dan menyuruh agar menelepon. Setelah
20 menit lebih bang menelepon diluar rumah, Bang Phon kembali ke ruang tamu.
Dia duduk lesu, lemas, tak berdaya. Badannya seperti mayat hidup.
Lalu
bang phon berpamitan.
Entah
apa yang mereka bicarakan diluar rumah. Namun itu pasti jawabannya tidak
menyenangkan. 2
hari selanjutnya. Bang phon ke rumah kami dan berbicara baik-baik, supaya
tolong bilang kepada orangtuanya, kalau begitu pilihan dia dan orangtuanya saya
ikhlas kata Bang Phon.
Ini
mengenai orangtua kak desi bukan dengan kak desi lagi, dan menurutku ini
tandanya perjodohan. Kenapa kak desi tidak memperjuangkan cintanya? Mungkin
segala bentuknya sudah diatur. Kak desi hanya milih jabatan sedangkan
orangtuanya hanya milih masa depan yang lebih cerah untuk putrinya. Intinya ini
bukan jodoh, tapi perjodohan/pemilihan?
Bulset
! omong kosong dengan perjodohan. Hueek cuiih..
Setelah
berpacaran 5 tahun, terus perjuangan Bang Phon untuk menyekolahkan kak desi
sampai selesai. ckckckk... ini baru namanya pengorbanan uang sia-sia. Haha
Tidak
ada pertemuan antara kak desi dan bang phon, Cuma via telepon. Itu sangat
nyesek banget. Bagaimana
denganku. Saat itu aku jomblo, gebetan banyak dan ingin sekali berpacaran.
Milih dan memilih lagi mana yang cocok.
Setelah itu.... Bang Phon akhirnya menikah dengan gadis lain dan sekarang udah mempunyai 3 orang anak.
Satu hal yang menurut aku tentang basa-basi pencintaan pemuda (agam) dan pemudi (inong) Aceh. Jangan tunangan cepat-cepat men !
0 komentar:
Posting Komentar