Senin, 10 Maret 2014

Nama "Caleg: aku" yang disamarkan?

Saatnya aku memulai mengedit novel lagi. Hari ini semangatnya mengedit novelku kembali. Udah satu bulan ini aku ninggalin begitu saja, tanpa bilang apa-apa sama novel.

*hikss, aku mencintaimu novel aku tidak mau jauh darimu. Hehe

Seperti biasa, aku menjadi pembaca baru buat novel yang aku terbitkan. Membaca, melihat, merasakan, meraba dan mengedit setiap kata dan kalimat. Dari kalimat pasif menjadi kalimat aktif. Memberi diksi yang pas bahkan dialog yang garing. Untuk Sinopsisnya, lagi berkerjasama dengan @Zri di Bandung. Sinopsis yang dulu aku pakai harus dirubah lagi karena belum pas. 

Oke, ada yang lucu ketika namaku yang sekarang tidak sekeren dengan apa yang aku bayangin. Mungkin namaku sekarang lebih cocok dengan nama “Syamsuddin”. Lihat aja permukaan dasar tampangku gimana.

Nah... Nama..
Yak, Nama? Apa yang terjadi dengan nama? Apa jadinya kalau nama kamu disamarkan oleh kamu sendiri? Apalagi sering kita dengar tentang apalah arti sebuah nama?

Tidak lucunya bagiku. Namaku sebenarnya berubah atas ketidaktahuanku, aku tidak tahu kalau namaku telah berganti. Orangtua menciptakan namaku semasa kecil adalah Ichwan Hariri Syahraini. Waktu kecil aku bandel banget, liar, agresif, suka eek tempat umum dan menjarah mainan anak orang. Semenjak kelakuan yang semberiwing itu orangtua sengaja mengurungku di rumah, supaya tidak terjadi hal-hal yang mengerikan lagi. Cucok ! *Aku persis seperti hewan peliharaan mereka.

Kelakuan terbawa ke sekolah, pas sekolah SD aku juga sering main sama teman. Lari sana-sini, main kelereng, main petak umpet pokoknya dalam otakku main saja. Di dalam “kelas” satu SD, kami main topeng power rangers sama temanku, pas aku naik ke atas meja topengku menutup mata dan tidak sengaja aku menendang muka temanku sampai berdarah. Kejadian brutal itu berbuah pahit. Aku segera dipanggil ke kantor oleh guru untuk memulai penghukuman, pantatku sampai merah kayak pantat monyet “babon” dipukul sama Rol lalu aku di suruh pulang.

Tidak itu saja, besoknya orangtua ke sekolah. Entah apa yang mereka katakan di dalam kantor. Yang pasti itu hari yang menengangkan. Aku hampir membunuh temanku sendiri, dan kayaknya orangtua bakal membunuhku juga. (aku hampir pingsan) Aaaaa....

Selesai Ebtanas kelas 6 SD. Ketika melihat Ijazah yang keluar, baru aku sadar kalau namaku yang sebenarnya adalah Ichwan Nazmi. Aku diam sebentar dan ketawa. Muahahahaha.... dan mulai nangis, hhiksss.. Aaaaaaaaa

Sejak menjadi Guru, aku mulai mikir secara dewasa kalau nama diubah berarti sikapku juga berubah dong. Begitulah niat baik orangtuaku..

Masalah timbul waktu dunia facebook dilahirkan oleh Mark Zuckerberg setan itu. Semejak itu aku harus milih nama yang pas untuk akun facebook. Hampir semua teman, pacar, selingkuhan (hehe) dan gebetan aku tanyain, apa nama yang cocok buat akun facebookku.

Karena pada ngak cocok semuanya, aku mulai mengolah namaku sendiri. Mulai dari Ywan sastra koliekj, Iwan Winggi, dan koliekj kimooe. Tapi, lama kelamaan aku pikir semuanya nama aneh dan jelek.

Suatu ketika, pada sesi catingan facebook aku berkenalan dengan Icha walaupun kami belum pernah jumpa dia ngasih pertanyaan buatku:

Icha: kamu suka nama dari bentuk mana?
Aku: Maksudnya?
Icha: Kamu itu biasanya terinspirasi dari siapa? Jangan di indonesia tapi di luar negeri.
Aku: Siapa ya? Aku bingung nih?
Icha: Coba dulu mikir..
Aku: Yap ada cha, aku paling suka dengan kisah hidupnya Thomas Alva Edison penemu lampu pijar itu.
Icha: Oh ya? Terus.
Aku: a... haa.. ambil nama tengahnya aja “Alva”, jadi Alvawan. Hehe
Icha: boleh-boleh.
Aku: keren ngak.
Icha: lumayan.
Aku: hehe

Nah sejak saat itu, aku jadi pakai tuh nama jadi Alvawan Nazmi. Ternyata dengan nama itu, hidupku mulai menjadi semangat, aku pikir: dengan memberikan sinar seperti Thomas Alva Edison keseluruh dunia, maka akupun berharap juga bisa demikian. Haha.

Aku lagi makan yang ini nih; saking banyaknya kumakan jantung terasa panas. Hadeuhhh..

Durian: kamu jangan memakanku. :(










Ditulis Oleh : Unknown // Senin, Maret 10, 2014
Kategori:

0 komentar:

 

Total Tayangan Halaman

Alvawan Nazmi. Diberdayakan oleh Blogger.