Kamis sore di kamar, dan mau mandi. Pukul 16.35 Wib
Bangun dari tempat tidur. Aku mengambilkan handuk dan
memakaikannya di pinggangku. Berencana untuk mandi.
(to the point bgt yak).
Jendela terbuka dengan lebar, dan aku ingin menutupnya
seusai bangun tidur siang hari ini. Aku melihat makhluk mungil itu di luar jendela sedang
menatapku di tanah. Ingin sekali merawatnya, tapi dia cukup menjijikan karena
sifatnya itu yang suka nganggu tidurku tengah malam, memakan makanan basi,
bangkai dan sebagainya.
Aku
berlari kencang ke luar, berniat membunuhnya. Saat itu aku masih pakai handuk.
Kebetulan keponakanku, Rahil, Nella, Ajir dan Zaki ada di rumah untuk main2. Mereka terkejut,
dan berlari kencang juga sama sepertiku. Rarararararaarra. Sial…
Mereka mengikutiku sampai di TKP.
“Hei2,
Awas2… sana main, jgn di sini” aku berlagak sok pahlawan depan mereka, padahal
aku juga Phobia sama Makhluk ini. iixixixixiixiiiii
Aku melihat dia, dan dia masih menatapku. Ada apa ini?
Ngak biasanya tikus begini. Kenapa dia ngak lari? Saat itu, aku membaca situasi
untuk dapat sasaran pas buat membunuh dia. Aku menyuruh ponaanku Nella, untuk mengambil kayu panjang
tp ngak jadi, karena aku melihat Pacuk Besi (bhs Aceh; LAM). Dan aku
mengambilnya. Aku menancapkan pas di tubuhnya, tp ngak kenak. Kraaaakkkk”!!!!
Makhluk itu cepat sekali lari ke sudut beton dan siap
melarikan diri. Dengan segap aku
langsung membuang besi itu. Pas aku buang, handukku terlepas…… apa yang
terjadi?… AaAaaaa… mereka semua melihat.,., aaaaaa… Gubrak tertawa….. HAHAHAHA.
Akhirnya
kenak…. “Horeeeee….” Serempak ponaaanku…
Mereka
masih melihat pertunjukkan aku yg geblek ini.
“Kalian
sudah ku bilang jangan di tonton. Ini adegan Kejam. Jangan di tiru yaa.”
Sana2..
main lagi sana.. sana2..
Makhluk
tadi mati. Mati yg ngak sempurna, karena dengan tidak terlepasnya handuk tadi, pasti
dia masih hidup dan berhasil melarikan diri. Aku kasihan merasa empati banget.
Kok aku tega bgt ya melakukan itu?
Kemaren lalu, aku juga melihat drama pembunuhan, aku
melihat merua besar di bunuh sama pemilik rumah. Sekarang mahluk ini. Ooh,
kenapa hariku terasa genre membunuh.
Apa
salahku tuhan………. Apaaah.,., Toolong jawab Aku Tuhaaann….
Seusai
membunuh makhluk tadi, aku kubur di belakang rumah. Di pintu belakang, ada ayah
yang sedang memberi umpan ke kolam ikan.
Kata
ayah “banyak tikus yg di racuni, makanya mereka terlihat di pagi dan sore hari”
“Kenapa
bisa gitu yah”?
“Itu
perbuatan toke Saini, katanya ada banyak sekali tikus dalam tokonya”.
Oh….
Bang
Saini sehari-hari berjualan kelontong (makanan pokok). Tempat tinggal Kami sama
Toko Bang Saini ngak jauh.
Setelah
aku menguburi makhluk laziz tadi. Aku berdoa dalam hati, Semoga ke depan supaya tidak
terjadi drama pembunuhan lagi. Cukup ini aja.
2 komentar:
Pakai lem aja, Bang ...
Hahahaa., Pakek Lem?? kenapa?
Posting Komentar