Minggu, 13 Oktober 2013

Memburu Makhluk Mungil


Kamis sore di kamar, dan mau mandi. Pukul 16.35 Wib

Bangun dari tempat tidur. Aku mengambilkan handuk dan memakaikannya di pinggangku. Berencana untuk mandi. (to the point bgt yak).

Jendela terbuka dengan lebar, dan aku ingin menutupnya seusai bangun tidur siang hari ini. Aku melihat makhluk mungil itu di luar jendela sedang menatapku di tanah. Ingin sekali merawatnya, tapi dia cukup menjijikan karena sifatnya itu yang suka nganggu tidurku tengah malam, memakan makanan basi, bangkai dan sebagainya.

Aku berlari kencang ke luar, berniat membunuhnya. Saat itu aku masih pakai handuk. Kebetulan keponakanku, Rahil, Nella, Ajir dan Zaki ada di rumah untuk main2. Mereka terkejut, dan berlari kencang juga sama sepertiku. Rarararararaarra. Sial… Mereka mengikutiku sampai di TKP.
“Hei2, Awas2… sana main, jgn di sini” aku berlagak sok pahlawan depan mereka, padahal aku juga Phobia sama Makhluk ini. iixixixixiixiiiii

Aku melihat dia, dan dia masih menatapku. Ada apa ini? Ngak biasanya tikus begini. Kenapa dia ngak lari? Saat itu, aku membaca situasi untuk dapat sasaran pas buat membunuh dia. Aku menyuruh ponaanku Nella, untuk mengambil kayu panjang tp ngak jadi, karena aku melihat Pacuk Besi (bhs Aceh; LAM). Dan aku mengambilnya. Aku menancapkan pas di tubuhnya, tp ngak kenak. Kraaaakkkk”!!!!
Makhluk itu cepat sekali lari ke sudut beton dan siap melarikan diri. Dengan segap aku langsung membuang besi itu. Pas aku buang, handukku terlepas…… apa yang terjadi?… AaAaaaa… mereka semua melihat.,., aaaaaa… Gubrak tertawa….. HAHAHAHA.
Akhirnya kenak…. “Horeeeee….” Serempak ponaaanku…
Mereka masih melihat pertunjukkan aku yg geblek ini.
“Kalian sudah ku bilang jangan di tonton. Ini adegan Kejam. Jangan di tiru yaa.”
Sana2.. main lagi sana.. sana2..


Makhluk tadi mati. Mati yg ngak sempurna, karena dengan tidak terlepasnya handuk tadi, pasti dia masih hidup dan berhasil melarikan diri. Aku kasihan merasa empati banget. Kok aku tega bgt ya melakukan itu?
Kemaren lalu, aku juga melihat drama pembunuhan, aku melihat merua besar di bunuh sama pemilik rumah. Sekarang mahluk ini. Ooh, kenapa hariku terasa genre membunuh.

Apa salahku tuhan………. Apaaah.,., Toolong jawab Aku Tuhaaann….

Seusai membunuh makhluk tadi, aku kubur di belakang rumah. Di pintu belakang, ada ayah yang sedang memberi umpan ke kolam ikan. 
Kata ayah “banyak tikus yg di racuni, makanya mereka terlihat di pagi dan sore hari”
“Kenapa bisa gitu yah”?
“Itu perbuatan toke Saini, katanya ada banyak sekali tikus dalam tokonya”.
Oh….

Bang Saini sehari-hari berjualan kelontong (makanan pokok). Tempat tinggal Kami sama Toko Bang Saini ngak jauh.



Setelah aku menguburi makhluk laziz tadi. Aku berdoa dalam hati, Semoga ke depan supaya tidak terjadi drama pembunuhan lagi. Cukup ini aja.


Ditulis Oleh : Unknown // Minggu, Oktober 13, 2013
Kategori:

2 komentar:

Azhar Penulis mengatakan...

Pakai lem aja, Bang ...

Unknown mengatakan...

Hahahaa., Pakek Lem?? kenapa?

 

Total Tayangan Halaman

Alvawan Nazmi. Diberdayakan oleh Blogger.