Rabu, 27 November 2013

Paradoks Mental Korup di Aceh – Anti Korupsi



Untuk membuka cakrawala tentang Anti Korupsi, Bagaimana ya kalau Mata Kuliah “Korupsi” itu kita jadikan kurikulum di Universitas Negeri dan Swasta? 


Oh, Korupsi?

Halo…. Kata korupsiitu berasal dari bahasa Latin corruptio (Fockema Andreae: 1951) atau corruptus (Webster Student Dictionary: 1960). Secara harfiah, korupsi berarti kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, dan penyimpangan dari kesucian.

Sebuah iklan yang di muat di Televisi “Djarum76”. Membuktikan bahwa korupsi itu tidak pernah hilang, dan terus tumbuh bersama manusia. Sebuah tontonan yang sangat memilukan bagi Masyarakat Indonesia.

Ternyata mental korup para pejabat yang digaji dari hasil keringat rakyat tidak berubah. Oh ya? (mereka sedang menertakan kita, dengan perutnya yang kian membesar). Reformasi hanya merubah perilaku korup para pejabat. Jika dulu sistem umpeti sekarang sistem arisan.

Perubahan status NAD menjadi Pemerintah Aceh dengan landasan HUKUM ISLAM tidak menyurutkan kemauan dan kemampuan KORUPTOR yang membudaya atau tempaan?? Sepertinya kita mulai sadar. Rakyat dipinggirkan sebagai penonton dan pejabat-pejabat jadi dalang-dalang KORUPTOR. Rakyat dijadikan "TUHAN" setiap 5 tahun sekali. Setelah itu para penguasa berbalik arah menjadi "TUHAN" untuk mengkorup hak-hak rakyat. Dalam al-Qur’an, Surat an-Nisâ’: 29 sudah di jelaskan bahwa, kita tidak boleh memakan hak orang lain, karena itu betentangan dengan ajaran Islam.

Saatnya kita bangkit anak Muda. Sadarlah mental KORUP hanya ada sebagai tempaan BAGI PEJABAT yang lupa jati diri. Mental KORUP datang karena keinginan melanggengkan kekuasaan Syetaniah. Mental KORUP bukan BUDAYA tapi tumbuh sebagai sempalan akibat nurani yang buta. Mental KORUP bukan BUDAYA ISLAM dan Agama manapun. Mental KORUP datang saat-saat kekuasaan didasari ketamakan, keangkuhan dan kerakusan Mental KORUP hanya hiasan duniawi karena pejabat lupa akan kematian.

Jadi itu sangat menakutkan?

Jelas sekali. Korupsi itu bukan membunuh satu orang, tapi membunuh jutaan orang secara perlahan-lahan. Wahai Pimpinan Tinggi di Negara ini. Saya sangat mendukung ANDA untuk memberantas mental kurop di masyarakat. Hukumlah para pejabat dan kuroptor dengan tuntutan tertinggi. Beranilah bertindak demi menyelamatkan uang negara dan hak-hak rakyat.

Kami pemuda. Sangat butuh kepastian hukum dan ketidak berpihakkan para penegak hukum pada kuroptor yang bersalah. InsyaAllah. Hanya Allah yang membalas ketulusan Tuntutan Anda demi menyelamatkan uang rakyat...
Amin...







Ditulis Oleh : Unknown // Rabu, November 27, 2013
Kategori:

0 komentar:

 

Total Tayangan Halaman

Alvawan Nazmi. Diberdayakan oleh Blogger.