Alhamdulillah hari ini ada rezeki dari hasil aku
membantu orang beberapa hari lalu. Karena lagi musim pancingan di sini.
Tak tanggung2
aku membelinya, berupa pancingan emas. Emas?? Kayak di penemuan koin dan pedang di kutaradja
ya..? bukanlah. Tp aku berpikir juga sih nemu alat pancingan ala belanda. Eh..
Ngomong masalah pancingan, ada
cerita nih dari sekolah.
Di mulai hari yg redup, awan se
akan mau berpesan bahwa akan ada hujan..
Jam 11 siang, aku di panggil
oleh Pak Darwis ke kekantor. Masih ingatkan? Bapak terabsurd yg aku temui itu
menyuruh aku untuk ikut membantu mengatur meja dan kursi tiap ruangan siswa. Meja
dan kursi? Itu tu ada bantuan dari pemerintah. Jadi otomatis, aku pulang dulu,
shalat, makan dan habis itu baru balik lagi ke sekolah. Setelah setelah sampai ke
sekolah, rupanya hari itu sudah di tentukan akan hujan. Dan
Hujaaaaaannn.,.,.,.
Hujannya sangat deras, dan
mengghentikan aktivitas kami berjam-jam.
karena wew, sekolah masih dalam tahap pembangunan. Wajar kalo
halamannya masih paya dan berhutan. Inilah tugas aku untuk memajukannya..

Dengan segenap perjuangan dikit.
Bendera itu aku ambil dengan penuh perjuangan. Entah siapa yg membuang bedera
indonesia itu di paya? Aku menyelamatkannya dan menaruh ke tempat semestinya
berkibar.
Tak baik jikalau sekolah itu,
terlihat mencampakkan bendera Indonesia. Sekolah adalah tempat untuk belajar
Nasionalisme. Karena itulah aku memperjuangkannya.. Sekolah-Indonesia-Lambang-Bendera-Sekolah.
Menjadi bukti bahwa kita patut
menjaga kemerdekaaan kita dengan hati dan perasaaan. MERDEKAAA…
Sekolah SMK itu bisa jadi apa saja, jika melakukannya dengan positif. Apapun bisa kita lakukan di Sekolah SMK, mengenai pancing memancing di sekolah, sampai saat ini aku belum dapat memancing Cinta. Eh.. karena yaa, pancingan saya belum kenak aja..
Tak lama, setelah hujan reda,
kami akhirnya pulang….
Dan besok melanjutkan hari-hari sebagai GURU yg biasa saja..
4 komentar:
semoga sukses ya pak guru, mudah2an jadi guru teladan
Luar biasa, menjadi guru adalah pekerjaan yang lama saya impikan... entah kapan ...
Ya, kak lisa.. semoga saja..
Oh, begitu ya bang Azhar..
jadi Guru itu bisa di mana saja bg., hehe...
Posting Komentar