Mereka memanggilku Guru Galau. Aaaaah, yang benar aja. Terang saja aku sering manggut-manggut sendiri. Kalem aja
gitu pas dengarnya.
Guru Galau? Oh, sejak kapan aku
merindukan panggilan yang tidak layak untukku itu. Pertama kali dengar sebutan itu, saat
aku ngajar di MAN 2 Kota Banda Aceh. Hampir semua siswa memanggil aku dengan
sebutan “Bapak Galau”.
Dan sekarang, sebutan itu kembali terdengar. AaaaaAaa. KENNAPAAH TUHANNN???
Di mulai dari Sekolah SMKN 1 Kabupaten Aceh Selatan, tempat aku mengajar. Untuk
pelajaran MM, OP dan Broadcastig aku mengajar. 3 mata pelajaran sekaligus. Hebatkan??? Tenang…… Santai…..
Ok, aku udah sebulan di
Sekolah tersebut. Dan kata “Bapak Galau” sudah lahir kembali di dunia gelapku. KENAAAPA TUHAAAN????
Aaaa..apa salahku’??
Apa yang salah sih? Apa cara mengajarku yg selalu galau dan lebay, atau aku
makhluk Galau dan Lebay?. “Ah, aku sih ngak mikir panjang soal ini, yg penting pede
aja sih”.
ini bukan tentang itu aja. Ini lebih dari persoalan apakah aku layak
dipanggil dengan sebutan itu?
Di sekolah aku terlebih dulu kenal dengan Bapak Darwis. Iya, Waka Sekolah
SMK yang tidak Gaul dan kelihatan Aneh itu. Ciri-cirinya, wajahnya lucu, mata
sipit, rambutnya tahun 70-an. Dan satu lagi, kalau waktu ngirim SMS dia pakek
sentuhan magic dan terakhir di kalimatnya pakek Emoticon. GELiiK banget !!! Huuuueeeekkkk…
Kalau kita berbicara dengannya harus lama, karena dia banyak cerita. Hal yg
ngak penting di ceritaiin, dan sungguh Lebay. Tunggu dulu, bukannya aku juga begitu yaa? Eh’. (ngak ngerasa aja).
Aku masih PEMKEN (pemuda keren), beranjak dewasa yg mantap. Memikirkan
dengan siapa nanti aku menikah? Karir? dan masa depan yang masih abu-abu (sebab
aku tak mau jadi guru seumur hidupku). HAlOoo, gitu yaaa?… Bukan !! Bukankah guru pekerjaan yang mulia? Iya, tak ada yang menyangkalnya. Rating
harus bisa naik dong. Misalkan jadi kepala sekolah.
Soal umur, aku mempunyai target dalam diriku. Sebenarnya banyak yang aku
lakukan sekarang, di samping aku ingin menerbitkan Novel “Kulit Pisang” yg tak
kunjung bisa selesai.
OOOOHHH TUHAN.. !!!!
Terakhir kali aku mendengar kata itu. Pada saat aku pindah ke Bireun,
untuk kerja di Salah satu Perusahaan Otomotif dan untuk mengajar di sekolah MAN 2 aku tinggalkan
dulu.
Banyak siswa dulu yang kangen sama aku, di akun Facebook, Twiter, Google,
YM dan Skype dll. Mereka berbagi rasa kerinduan yg mendalam.
Nah, sekarang aku di sini, biarkan
mereka bilang aku “Bapak Galau” dan Manusia Lebay. Toh, ngak menganggu aku. Lebih baik menonton K-Drama ajahlah.
Biar tambah
Galau, dan aku bisa lebay lagi. Hahaha…. Yang penting semua Heppi.
Dari fragment drama korea di atas, aku mikir…. gak pernah tahu dan sama
sekali gak menyangka akhirnya aku menjadi Bapak Galau lagi….
0 komentar:
Posting Komentar